“Tetap ada unsur lain seperti bagaimana mobilitas dibatasi, testing atau deteksi dini untuk menemukan kasus positif dan memisahkan dengan masyarakat yang sehat, serta vaksinasi,” ujarnya.
Dalam hal vaksinasi, hingga kini sebanyak 205 juta dosis vaksin sudah disuntikkan. Nadia tidak memungkiri, bahwa masih ada tantangan dalam hal distribusi vaksin ke daerah, baik terkait transportasi dari pusat ke provinsi hingga kabupaten/kota, atau jarak dari tempat tinggal penduduk ke fasyankes terdekat.
Guna meminimalkan tantangan ini, salah satunya, tenaga kesehatan harus berkoordinasi melakukan vaksinasi door to door. Sedangkan untuk daerah yang cakupan vaksinasinya mencapai 60-70% dapat menyisir masyarakat yang masih ragu-ragu untuk divaksin.
“Butuh banyak edukasi untuk meyakinkan mereka agar mau divaksin dengan melibatkan tokoh masyarakat/agama,” ujar Nadia.
Dalam hal edukasi, Ketua Dewan Pengawas TVRI, Pamungkas Trishadiatmoko menjelaskan bahwa TVRI sebagai lembaga penyiaran publik memiliki kewajiban untuk meneruskan berita yang kredibel kepada masyarakat guna meminimalkan informasi tidak benar.
“TVRI teratur memberikan informasi tentang perkembangan COVID untuk menyiarkan informasi yang kredibel kepada masyarakat. Termasuk meneruskan informasi prestasi kepahlawanan kepala daerah dan masyarakat dalam menangani pandemi di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Hal ini menurutnya, sebagai pendampingan kepada publik, karena media main stream masih dipercaya memberikan berita yang lebih akurat dan bertanggung jawab. Untuk itu TVRI akan terus melakukan literasi media kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Edukasi juga dilakukan TVRI melalui media sosial untuk merangkul anak muda.
Pihaknya sangat mendukung ajang pemberian anugerah ini, karena mengandung banyak berita kebaikan dan kisah kolaboratif dalam inovasi pengendalian pandemi yang dapat lebih digali, kemudian ditularkan kepada publik Indonesia.
Kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA mengatakan, meski situasi COVID-19 Indonesia sudah membaik, kewaspadaan tidak boleh dilonggarkan.
Baca Juga: Deforestasi Salah Satu Pemicu Bencana Hidrometeorologis, Pakar UGM Soroti Hal Ini
“Situasi membaik bukan berarti persoalan sudah hilang. Virus masih ada, makanya tetap waspada tidak boleh lengah. Sejak awal Bapak Presiden katakan kepada kita sistem penanganan yang kita gunakan untuk pandemi adalah strategi gas dan rem,” ujarnya.
Safrizal menyampaikan, dengan kerja sama semua pihak dan memperhatikan situasi yang berkembang, diharapkan bisa tercapai pertumbuhan ekonomi 4% bahkan 5% di akhir tahun 2021.
“Kita akan genjot perekonomian namun tetap dengan tingkat kedisiplinan tinggi dan saling melindungi,” ujarnya.
Ia menekankan, meski angka kasus rendah di Indonesia, tapi itu menandakan bahwa COVID-19 masih ada. Karenanya, ketaatan terhadap pembatasan dan protokol kesehatan harus tetap dijaga. Setiap pihak diharapkan bekerja sama berkolaborasi menjaga situasi yang sudah baik, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, TNI Polri, lembaga, termasuk tentu saja masyarakat.
“Kita adalah hero (pahlawan) bagi sesama. Semuanya adalah pahlawan. Kita bisa melindungi orang lain dengan seprotektif mungkin untuk mencegah penularan, sehingga kita bisa lanjutkan aktivitas sosial ekonomi yang sudah mulai pulih,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
Terkini
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta