Suara.com - Yayasan Bunda Pintar Indonesia mendapatkan dana hibah Rp 900 juta dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pemberian uang yang terbilang besar ketimbang hibah lainnya ini dikaitkan dengan posisi anak Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menjadi pembina di Yayasan itu.
Menanggapi hal ini, Humas Bunda Pintar Indonesia, Dewi Yuniastuti mengatakan pemberian hibah itu tidak ada kaitannya dengan hubungan Yayasan dengan Zita. Ia menyebut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu sudah tidak lagi masuk struktur kepengurusan sejak Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu.
"Bunda Zita sudah tidak (ikut) perkumpulan tersebut. Tidak ada (sejak 2019) di struktur tersebut," ujar Dewi saat dikonfirmasi, Jumat (19/11/2021).
Dewi menyebut saat ini Bunda Pintar Indonesia hanyalah sekadar perkumpulan non-profit, bukan Yayasan. Perkumpulan ini dibentuk untuk mendukung guru PAUD agar terlatih dan berkompetensi.
"Perkumpulan tersebut memang kami melibatkan kebanyakan di situ guru PAUD. Memang kami mengadakan pelatihan," katanya.
Memang, kata Dewi, Bunda Pintar juga mendukung Zita saat Pileg DKI 2019 lalu. Tujuannya agar para guru PAUD semakin bisa diberdayakan dan sejahtera melalui pemanjangan tangan Zita di DPRD.
"Karena bunda Zita orang perempuan paling tidak, bisa mewakili. Alhamdulillah bunda cita terpilih," jelasnya.
Dewi mengakui memang pihaknya mengajukan proposal yang awalnya senilai Rp1 miliar. Akhirnya, dana yang akan diberikan dipangkas jadi Rp900 juta dan akan digunakan untuk berbagai program pendidikan.
"Iya proposal mengajukan dan itu semua. Itu sudah ada RAB sudah buat," pungkasnya.
Baca Juga: Dua Terdakwa Korupsi Masjid Sriwijaya Divonis Bersalah, Dipenjara 12 Tahun
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan dana hibah dengan jumlah yang cukup besar kepada Yayasan Bunda Pintar. Yayasan itu dibina Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga anak dari Ketua Umum PAN, Zita Anjani.
Pemberian dana hibah kepada Yayasan itu diketahui dari dokumen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang sudah disahkan menjadi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2022 belum lama ini.
Dari dokumen itu, diketahui Pemprov memberikan dana hibah sebesar Rp 900 juta. Uang yang digelontorkan itu terbilang besar karena dibandingkan dengan hibah kepada tempat lainnya hanya berkisar Rp25-50 juta.
Dana hibah yang diterima merupakan terbesar kedua. Penerima terbanyak adalah Karang Taruna DKI Jakarta yang mendapatkan Rp1 miliar.
Dana senilai Rp 900 juta tersebut dikeluarkan dari anggaran Dinas Sosial DKI Jakarta melalui pemberian hibah. Nama program pemberian hibah Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta ke yayasan Bunda Pintar Indonesia adalah "Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Provinsi."
Yayasan Bunda Pintar Indonesia mendapatkan dana hibah dengan nama rekening "Belanja Hibah Uang kepada Badan dan Lembaga Nirlaba, Sukarela dan Sosial yang Telah Memiliki Surat Keterangan Terdaftar."
Berita Terkait
-
Dua Terdakwa Korupsi Masjid Sriwijaya Divonis Bersalah, Dipenjara 12 Tahun
-
Yayasan Ayahnya Dapat Hibah Rp 486 Juta, Begini Penjelasan Wagub DKI Riza Patria
-
Indonesia Terima Hibah Rp4,8 Miliar Dari Australia, Duitnya Untuk Apa?
-
Pemprov DKI Beri Dana Hibah Rp 900 juta ke Yayasan yang Dibina Anak Zulhas
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN