Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memprediksi peningkatan kasus Covid-19 jika terjadi gelombang ketiga pandemi pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bisa mencapai 400 ribu dalam kondisi terburuknya.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah memaparkan kondisi itu dipengaruhi oleh mobilitas tinggi, kepatuhan protokol kesehatan masyarakat menurun, angka vaksinasi masih belum mencapai target herd immunity, dan muncul varian baru Covid-19 B.1.1.529 atau varian Omicron.
"Muncul varian baru yang lebih menular, tapi waktu kemarin saya baru masukkan angka 40-50 persen lebih menular, puncak kita tidak mungkin lebih dari gelombang kedua karena vaksinasi sudah lebih luas cakupannya, jadi kalau sekarang naik hanya di kisaran 400 ribu saja," kata Dewi, Senin (29/11/2021).
Dewi menyebut kenaikan kasus aktif diprediksi akan mulai terjadi sejak akhir November dan mencapai puncaknya hingga akhir Desember atau awal Januari 2022.
"Ini hanya gambaran, lagi-lagi akan bergantung pada kepatuhan kita di lapangan, mobilitas kita bagaimana, dan varian barunya nih, kalau varian baru ini penularannya lebih tinggi bisa jadi lebih naik lagi, ini harus kita antisipasi," kata dia.
Diketahui, Organisasi kesehatan dunia atau WHO pada Jumat (26/11/2021) mengumumkan varian of concern Covid-19 terbaru adalah B.1.1.529 atau dinamai Varian Omicron.
Sampai hari ini, 13 negara sudah mengumumkan bahwa mereka sudah mendeteksi (confirmed dan probable cases) varian omicron ini di negara mereka.
Pemerintah juga telah pintu masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki riwayat perjalanan dalam 14 terakhir dari 11 negara yang telah terjadi transmisi lokal varian Omicron.
11 negara yang diblokade itu antara lain; Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong.
Baca Juga: Update Senin 29 November: Kasus Positif Covid RI Tambah 176 Jadi 4.256.112 Orang
Peraturan ini dikecualikan kepada pemegang visa diplomatik dan dinas, pejabat asing setingkat menteri ke atas beserta rombongan yang melakukan kunjungan resmi/kenegaraan, masuk dengan skema Travel Corridor Arrangement, dan delegasi negara anggota G20.
Warga Negara Indonesia (WNI) dengan riwayat perjalanan dari negara-negara itu tetap diperbolehkan pulang, tapi akan dikarantina selama 14 hari setibanya di tanah air.
Berita Terkait
-
Update Senin 29 November: Kasus Positif Covid RI Tambah 176 Jadi 4.256.112 Orang
-
Afrika Selatan hingga Prancis Terjangkit Virus Omicron, Bagaimana di Indonesia?
-
Fakta Omicron: Varian Baru Covid-19 yang Perlu Diwaspadai
-
Cegah Corona Varian Omicron, Puan Minta Pengawasan Aturan Baru Karantina Ekstra Ketat!
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan