"Bersama ribuan orang lainnya di seluruh dunia, kami merayakan hari ini dan meminta digelarnya Pemilu yang bebas untuk menentukan nasib sendiri serta keamanan dan kemerdekaan rakyat West Papua, tetangga Pasifik terdekat kami," katanya.
Australia 'belum cukup' berbuat untuk Papua
Selain menyerukan “dialog yang tulus untuk mengatasi setiap keluhan, diskusi terkait fakta sejarah, politik, dan hak asasi manusia antara Papua dan Jakarta,” Ronny juga menyoroti peran Australia.
“Belum cukup yang dilakukan Australia [untuk Papua]. Australia sebagai tetangga terdekat dan salah satu aktor regional utama dalam kerangka geopolitik di Indo Pasifik perlu memimpin … untuk menemukan resolusi damai.”
“Sebagai anggota Komisi Hak Asasi PBB, Australia dapat mengambil peran untuk mengedepankan pendekatan hak asasi manusia, dan memastikan pertemuan-pertemuan bilateral dalam hal keamanan dan perdagangan juga tetap mempertimbangkan isu hak asasi manusia.”
Ronny menambahkan Australia bisa menjadi ‘broker’ yang jujur bagi pemimpin Papua dan Pemerintah Indonesia dengan melihat kembali kesepakatan asli sejarah, meski ia juga menyadari penentuan nasib sendiri untuk Papua adalah isu yang sensitif bagi Indonesia.
Sementara menurut David, momentum ini adalah saat yang tepat untuk mengakhiri "konspirasi keheningan dari pemerintah Australia yang berganti dari tahun ke tahun serta sebagian besar politisi Australia, tentang pelanggaran hak asasi manusia di Papua."
Ajakan untuk tidak terprovokasi
Ronny mengaku optimistis melihat dukungan yang terus tumbuh dari berbagai elemen masyarakat sipil, mulai dari dewan kota, serikat pekerja dan badan gereja Pasifik.
Secara terpisah, pemimpin gerakan kemerdekaan West Papua dari United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, menyambut baik acara pengibaran Bintang Kejora yang berlangsung di Australia.
'Kami menyambut baik adanya dukungan terhadap Hari Nasional bangsa West Papua," kata Benny dalam sebuah pernyataan kepada Farid Ibrahim dari ABC Indonesia.
Baca Juga: Pemekaran Wilayah di Papua, Apa Bisa Jadi Solusi Permasalahan yang Ada?
"Rakyat di berbagai negara di dunia kini menunjukkan solidaritas dengan cara melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh rakyat West Papua di lapangan, yaitu mengibarkan bendera Bintang Kejora dengan damai," katanya.
"Bendera ini merupakan simbol identitas bangsa dan perjuangan kami untuk meraih kembali hak menentukan nasib sendiri," tambah Benny.
Perwakilan dari Asosiasi Australia-Papua Barat (AWPA), Joe Collins berharap pasukan keamanan akan mengizinkan orang-orang Papua Barat untuk merayakan hari yang penting bagi orang-orang Papua ini tanpa gangguan di tahun ini.
Sementara itu di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Ketua KNPB wilayah Mnukwar, Alexander Nekenem mengimbau kepada masyarakat baik Papua maupun non-Papua untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin membuat situasi tegang untuk kepentingan mereka sendiri.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Viral Tentara Israel Dukung Kemerdekaan Papua, Benarkah?
-
1 Desember Hari Apa di Papua? Ini Sejarahnya
-
Rayakan 1 Desember, TPNPB-OPM Klaim Bakal Serang Pos Militer di Papua
-
1 Desember Hari Apa? Sejarah Hari AIDS Sedunia yang Dimulai 35 Tahun Lalu
-
Papua Bagian Sah NKRI, Pemerintah Ogah Penuhi Keinginan TPNPB-OPM Tukar Sandera dengan Kemerdekaan Papua
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan