Suara.com - Ekonom dunia berpesan agar negara kaya di dunia memberi bantuan vaksin Covid-19 untuk negara miskin atau akan menghadapi pembatasan ekonomi yang berkelanjutan.
Menyadur Sky News Kamis (2/12/2021) kepala OECD(Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) Laurence Boone mengatakan bahwa, varian Omicron dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Laurence juga mengatakan bahwa varian Omicron adalah pengingat bagi negara kaya di dunia untuk membantu negara miskin memberikan vaksin kepada warganya.
"Selama populasi global tidak divaksinasi, varian jenis ini bisa masuk dan membuat pembatasan perjalanan," kata Laurence.
Laurence mengungkapkan jika negara-negara G20 telah menghabiskan sekitar 10 triliun dolar untuk membantu ekonominya selama pandemi, dan sedikitnya 50 miliar dolar untuk vaksin.
"Selama dunia tetap seperti itu, apa yang akan kita lihat adalah negara-negara yang harus menutup ekonomi mereka atau harus menutup perbatasan mereka dan akan mengganggu semua rantai produksi di seluruh dunia," jelasnya.
Laurence menyampaikan pesan tersebut saat dia meluncurkan perkiraan ekonomi terbaru OECD. Kelompok itu memperkirakan inflasi 4,4% di AS dan Inggris tahun ini.
Dikatakan: "Inflasi ada di pikiran semua orang dan ada banyak ketidakpastian tentang reaksi bank sentral ...
"Dalam keadaan saat ini, hal terbaik yang dapat dilakukan bank sentral adalah menunggu ketegangan pasokan berkurang dan memberi sinyal bahwa mereka akan bertindak jika perlu," jelasnya.
Baca Juga: Grab Resmi IPO Di Bursa Saham Amerika Serikat
Amerika Serikat pada Rabu (1/12/2021) mengidentifikasi kasus pertama varian Omicron. Kasus itu ditemukan pada pasien penerima vaksin lengkap yang bepergian ke Afrika Selatan.
Pejabat kesehatan masyarakat mengatakan bahwa seseorang itu, yang mengalami gejala ringan, tiba di AS pada 22 November dan tujuh hari kemudian dinyatakan positif terinfeksi.
Orang itu sudah mendapatkan vaksin lengkap namun belum disuntik vaksin booster, menurut pakar penyakit menular kenamaan AS Dr. Anthony Fauci saat konferensi pers di Gedung Putih.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Awas Kejebak Macet! Proyek Galian Tutup Jalan Arjuna Selatan, Mobil Dialihkan ke Jalur Lain
-
BGN Latih 10 Ribu Petugas SPPG untuk Tekan Risiko KLB Keracunan Makanan
-
Istana Kaji Usulan DPR Naikkan Status Bulog jadi Kementerian
-
Diungkap KPK, 57,33 Persen Pegawai Lihat Pejabat Menyalahgunakan Anggaran untuk Kepentingan Pribadi
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Garap Anggota DPRD Mojokerto, 400 Travel dan 13 Asosiasi Terseret
-
Beberkan Alasan Prabowo Copot Kepala Bapanas, Istana: Penugasan di Tempat Lain
-
Tewas di Lahan Kosong, Remaja Terapis Sempat Curhat Tertekan Diminta Denda Rp50 Juta!
-
Istana Buka Suara! Prabowo Kaji Serius Usul Bulog Jadi Kementerian, Bapanas Bakal Dilebur?
-
Ribuan Guru Berkumpul di Temu Pendidik Nusantara XII untuk Menjawab Tantangan Pendidikan Iklim
-
Putusan Praperadilan Kasus Korupsi Chromebook Siang Ini, Akankah Status Tersangka Nadiem Gugur?