Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini disebut berpotensi masuk daftar menteri yang diganti dalam isu reshuffle yang akan dilakukan presiden dalam waktu dekat ini.
Melansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menilai bahwa Mensos Risma merupakan menteri yang paling layak di-reshuffle.
Ia menyebut salah satu alasan Risma layak diganti karena ia lebih cenderung menjadi beban di kabinet Presiden Jokowi daripada membantu.
Selain itu, Jamiluddin juga menyebut bahwa Risma lebih banyak membuat sensasi ketimbang prestasi selama menjabat sebagai Menteri Sosial.
"Risma memang selama menjadi Menteri Sosial lebih banyak kontroversialnya daripada prestasinya," kata Jamiluddin pada Sabtu (4/12/2021).
Dengan demikian, Jamiluddin menganggap bahwa kinerja Risma layak dievaluasi oleh Presiden Jokowi.
"Karena itu, selayaknya Presiden Joko Widodo mengevaluasi Risma," sambungnya.
Lebih lanjut Jamiluddin mengatakan bahwa menteri yang lebih banyak membuat kontroversi ketimbang prestasi hanya akan menjadi beban kabinet.
Oleh sebab itu, ia menilai posisi Menteri Sosial layak untuk diganti oleh sosok lain yang diniali memiliki kapabilitas.
Baca Juga: Beri Pembelaan, Hasto Minta Publik Lihat Rekam Jejak Risma Terhadap Kaum Disabilitas
"Karena itu, Risma tampaknya menteri yang paling layak di-reshuffle," tambahnya.
Untuk diketahui, Mensos Risma memang kerap menjadi sorotan karena aksinya marah-marah pada pihak yang ia nilai tak bekerja secara baik.
Beberapa waktu lalu sosok Risma viral di media sosial dan banjir kecaman karena membentak bawahan serta mengancam akan memindahkan mereka yang tak becus dalam bekerja ke Papua.
Risma pun dikritik lantaran dinilai menganggap Papua sebagai lokasi yang layak untuk jadi tempat pembuangan.
Baru-baru ini, Mensos Risma kembali menjadi sorotan karena memaksa seorang anak penyandang tunarungu untuk berbicara di hadapan publik pada acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional.
Risma pun lagi-lagi panen kritikan dari berbagai pihak termasuk dari komunitas penyandang tunarungu yang mengaku kecewa sekaligus marah dengan sikap sang Mensos.
Berita Terkait
-
Hasil Survei Mengklaim Risma Sosok Menteri Terbaik
-
Kontroversi Mensos Risma: Paksa Anak Tuli Bicara, Erupsi Gunung Semeru Efek Global Warming
-
Heran Risma Dibela, Surya Sahetapy Cerita Dampak Pernah Bersikap Audism dan Linguicism
-
Nadiem Makarim Diperkirakan Kena Reshuffle, Pengamat Beberkan Alasannya
-
Beri Pembelaan, Hasto Minta Publik Lihat Rekam Jejak Risma Terhadap Kaum Disabilitas
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
RUU Kesejahteraan Hewan Maju ke DPR, DMFI: Saatnya Indonesia Beradab
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya