Suara.com - Amerika Serikat memastikan akan memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing sebagai bentuk protes pelanggaran hak asasi manusia di China.
Menyadur Sky News Selasa (6/12/2021), sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengungkapkan jika Presiden Joe Biden sudah membuat keputusan untuk melakukan boikot diplomatik.
Awal bulan ini, Joe Biden mengatakan langkah itu sedang dipertimbangkan oleh pemerintah AS sebagai bentuk protes atas pelanggaran HAM China.
"Perwakilan diplomatik atau resmi AS akan memperlakukan permainan ini sebagai bisnis dalam menghadapi pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan dan kekejaman RRT di Xinjiang, dan kami tidak bisa melakukan itu," jelas sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.
Jen Psaki menambahkan meskipun memboikot secara diplomatik, atlet AS akan terus bersaing dalam permainan itu dan akan mendapat dukungan penuh dari Gedung Putih.
"Kami memiliki komitmen mendasar untuk mempromosikan hak asasi manusia. Dan kami merasa kuat dalam posisi kami dan kami akan terus mengambil tindakan untuk memajukan hak asasi manusia di China dan sekitarnya," tambah Psaki.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Robert Menendez menggambarkan keputusan boikot itu sebagai langkah penting.
"Boikot diperlukan untuk menunjukkan komitmen teguh kami terhadap hak asasi manusia dalam menghadapi pelanggaran tak bermoral pemerintah China," jelasnya.
Robert Menendez juga meminta kepada sekutu dan mitra AS lainnya untuk mengambil tindakan yang sama terhadap Olimpiade Beijing.
Baca Juga: Coba Usir Ular Pakai Asap, Pria di AS Ini Malah Bakar Rumah Sendiri hingga Habis
Pendukung hak asasi manusia dan anggota parlemen AS mengutip catatan hak asasi manusia China yang buruk sebagai pembenaran untuk melakukan boikot.
Mereka juga menambahkan bahwa China menggunakan ajang tersebut untuk menutupi perlakuan buruk terhadap aktivis hak-hak sipil, oposisi politik, dan etnis minoritas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menuduh para politisi AS bersikap sombong karena tidak mengirim pejabat tingginya untuk menghadiri Olimpiade.
"Tanpa diundang, politisi AS terus menghebohkan apa yang disebut boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing, yang murni angan-angan dan kemegahan," jelas Zhao.
"Jika pihak AS bertekad untuk menempuh jalannya sendiri, China akan mengambil tindakan balasan yang tegas," sambungnya.
Dalam sebuah pernyataan, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan: "Kehadiran pejabat pemerintah dan diplomat adalah keputusan politik murni untuk setiap pemerintah, yang sepenuhnya dihormati oleh IOC dalam netralitas politiknya."
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
King Nassar Diminta Penonton Panjat Panggung di Penutupan Pestapora
-
8 Fakta Mengejutkan Tragedi Maulid Nabi di Ciomas, dari Teras Maut Hingga Jumlah Korban
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Bekukan Sementara MPR/DPR
-
Fathian Pujakesuma Ogah Gibran Naik Jadi Presiden Jika Prabowo Lengser
-
Bupati Bogor: Total Korban Majelis Ambruk 80 Orang Lebih
-
Fakta dan Mitos Gerhana Bulan yang Masih Hidup di Masyarakat Indonesia
-
Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
-
6 Fakta Menteri Kehutanan Main Domino Bareng Tersangka Perusakan Hutan
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan dan Tata Cara Salat Gerhana
-
CEK FAKTA: Benarkah Jepang Gelar Aksi Demo untuk Dukung Indonesia?