Suara.com - Erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu menyebabkan awan panas, hujan abu tebal, hingga banjir lahir dingin. Bicara soal banjir lahar dingin, sebanarnya bagaimana proses terjadinya lahar dingin?
Banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Semeru membuat jembatan perak yang menghubungkan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ambruk. Akibatnya, arus lintas lumpuh total. Padahal jembatan tersebut menjadi jalur evakuasi penting antara Kecamatan Pasiriandi (Lumajang) dan Kecamatan Dampit (Malang). Simak proses terjadinya banjir lahar dingin berikut.
Lantas, bagaimana sebanarnya proses terjadinya lahar dingin? Untuk lebih jelasnya, berikut ulasanya selengkapnya.
Begini Proses Terjadinya Lahar Dingin
Lahar dingin merupakan aliran lava gunung yang tercampur bersama lumpur dingin dan air dingin. Campuran lava dan air dingin tersebut kemudian berubah menjadi lahar dingin.
Lahar dingin berisi material lava seperti batuan vulkanik, lumpur, debu, dan bom vulkanik.
Lahar dingin yang bercampur dengan aliran sungai akan menyebabkan banjir lahar dingin. Jadi, banjir lahar dingin ini yaitu banjir yang disebabkan aliran sungai lahar dingin meluap. Diketahui, pemerintah menjadikan sungai sebagai titik akhir aliran lava.
Lava sendiri merupakan magma atau cairan panas yang keluar dari dalam bumi yang memiliki suhu 700 sampai 1200 derajat celsius. Karena memiliki suhu yang sangat panas tersebut, maka sungai dipilih sebagai titik akhir aliran lava.
Sebab, jika tidak dialirkan ke sungai, lava yang panas dapat lebih merusak dan dapat menyebabkam bencana lebih besar. Beda halnya jika di alirkan ke sungai, campuran lava dan air dinging, akan mengubah lahar panas menjadi dingin.
Baca Juga: Viral Kerbau Masih Hidup Walau Terkubur Lahar Gunung Semeru, Warganet: Allah Maha Kuasa
Namun, karena sungai telah bercampur lava, maka volume sungai jadi bertambah. Sedangkan kapasitas sungai terbatas untuk menampung lahar dingin.
Karena kapasitas sungai tidak cukup, maka lahar dingin pun meluap ke area sekitar aliran sungai yang menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin.
Semakin banyak lahar dingin yang bercampur dengan air, maka arus lahar dingin juga semakin cepat.
Adapun kecepatan lahar dingin mencapai 22 sampai 60 mph per detik atau sekitar 100 km per detik. Bisa dikatakan banjir lahar dingin ini sama seperti banjir bandang.
Demikian informasi mengenai proses terjadinya lahar dingin yang diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
-
Waspada! Ini 5 Bahaya Lahar Dingin yang Perlu Diketahui
-
Doa saat Gunung Meletus, Semoga Terhindar dari Bahaya Awan Panas hingga Lahar Dingin
-
Mengenal Apa Itu Lahar Dingin, Ancaman Berikutnya Setelah Awan Panas
-
Runtuh Terhantam Derasnya Arus Lahar Dingin Semeru, Begini Kondisi Jembatan Besuk Kobokan
-
PVMBG: Potensi Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Masih Ada
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
Terkini
-
Bantu Gibran Bangun Papua, Prabowo Tunjuk Eks Jenderal hingga Eks Stafsus Jokowi
-
Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina
-
Perwosi Gelar Lomba Senam Nasional Kreasi 2025, Peringati HUT ke-58
-
Ammar Zoni jadi Bandar di Penjara, DPR: Petugas Lapas Harus Dihukum Berat jika Terbukti Kongkalikong
-
Guru Besar UI Soal Pertemuan JokowiAbu Bakar Baasyir: Tak Masalah, Tapi Harus Dipantau BNPT
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta