Suara.com - Sebanyak 94 pasien COVID-19 meninggal di Korea Selatan dalam waktu 24 jam terakhir, dengan rekor 906 orang masih dalam kondisi serius atau kritis.
Menyadur NY Daily News Rabu (15/12/2021) Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyoroti pelonggaran selama bulan November yang diklaim mengakibatkan lonjakan drastis ini.
Negara ini juga mencatat 5.567 kasus baru yang merupakan angka tertinggi yang pernah ada pada hari Selasa.
Sekitar 86% dari unit perawatan intensif yang sudah disisihkan untuk pasien virus ditempati saat ini, kata pejabat senior Kementerian Kesehatan Park Hyang.
Hampir 1.500 pasien menunggu untuk diberikan tempat tidur di rumah sakit atau tempat penampungan untuk perawatan, yang mengakibatkan 17 kematian pekan lalu.
Meskipun Korea Selatan membanggakan tingkat vaksinasi yang luar biasa, dengan 81% populasinya sepenuhnya diinokulasi melawan penyakit ini, hanya 13% yang telah menerima dosis booster mereka.
Minggu ini, negara tersebut akan mempersingkat masa tunggu antara dosis dari empat atau lima bulan menjadi tiga bulan untuk memberikan booster lebih cepat.
Peningkatan terbesar untuk rawat inap terlihat pada pasien berusia 60 tahun ke atas, yang tidak divaksinasi, atau mereka yang kekebalan pasca-vaksinnya mulai melemah.
"Yang benar-benar kami butuhkan sekarang adalah penghentian mendesak untuk memungkinkan sistem medis kami memulihkan kemampuannya untuk merespons [virus]," kata koalisi kelompok dokter Senin dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Data dari Inggris Sebut Varian Omicron Menyebar Lebih Cepat daripada Varian Delta
“Kami menyatakan keprihatinan mendalam bahwa akan ada kemungkinan besar kematian serius jika [pemerintah] gagal menggunakan langkah-langkah yang lebih kuat untuk membalikkan krisis sebelum terlambat.”
Para ahli melihat lonjakan ini sebagai peringatan, karena sebelumnya hanya melaporkan sekitar 2.000 infeksi setiap hari pada awal November jadi sekitar 6.000 kasus harian baru setelah langkah-langkah jarak sosial dilonggarkan.
Tiga hari berturut-turut minggu lalu melihat lebih dari 7.000 kasus baru dilaporkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka