Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Luhut berharap Amerika Serikat mau membangun industri panel surya di Indonesia sebagai dukungan pembangunan sumber energi berkelanjutan.
Itu disampaikan Luhut karena Indonesia memiliki komitmen besar untuk menahan laju perubahan iklim. Indonesia juga dikatakannya memiliki potensi besar terhadap harga karbon (carbon pricing).
"Saya rasa dalam 5 tahun terakhir, usaha kami meningkatkan carbon pricing adalah yang terbaik,” kata Luhut.
Dari data yang dipaparkannya, Indonesia memiliki 75 hingga 80 persen dari total kredit karbon dunia. Angka itu diperoleh dari hutan hujan, bakau, lahan gambut dan terumbu karang. Sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement dan Net Zero Emission, pemerintah saat ini tengah fokus dengan regulasi terkait perubahan iklim dan pengurangan emisi.
Selain itu, Luhut juga memaparkan perkembangan pesat yang dialami Indonesia pada 7 tahun terakhir. Ia mencontohkan pada Green Industrial Park di Kalimantan Utara yang merupakan kawasan industri hijau terbesar di Indonesia.
“Industri hilir nikel di Indonesia saat ini telah fokus pada produksi stainless steel dengan target selanjutnya merupakan komponen baterai,” tuturnya.
Kata Luhut, Indonesia dalam 7 tahun terakhir sukses menghasilkan produk turunan dari industri nikel. Indonesia juga tidak bergantung pada satu negara saja untuk melakukan kerja sama.
“Kami tidak bergantung pada satu negara saja. Sebagai contoh, kami sudah melakukan pembahasan kerja sama dengan Inggris untuk produksi komponen Katoda pada baterai,” terangnya.
Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: PPKM di Jawa-Bali Diperpanjang hingga 3 Januari 2022
Menanggapi penjelasan Luhut, Menlu Blinken mengatakan bahwa negaranya siap bekerja sama dengan Indonesia di sektor industri semi konduktor dan mineral lain.
"Kami akan bekerja keras untuk bekerja sama dengan Indonesia dan secara bersama-sama kita dapat menciptakan rantai persediaan pada sektor industri tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut ia berharap kerjasama dengan Indonesia dapat menghasilkan kerja sama yang efisien.
“Saya setuju bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan banyak sektor yang dapat dilakukan kerja sama. Seperti pada sektor Investasi infrastruktur, kesehatan, digital, dan energi terbarukan,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Internet Lemot di Indonesia Jadi Kendala Pertumbuhan Ekonomi Digital
-
Bertemu Menlu AS, Jokowi Sampaikan Sejumlah Agenda Prioritas Presidensi G20 Indonesia
-
Luhut Binsar Pandjaitan: PPKM di Jawa-Bali Diperpanjang hingga 3 Januari 2022
-
Luhut Ungkap Penurunan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi
-
Pemerintah Resmi Perpanjang PPKM Jawa-Bali Hingga Tahun Depan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau