Suara.com - Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Prof Sofian Effendi khawatir Indonesia akan menjadi negara yang menjalankan pemerintahan dengan semangat demokrasi iliberal atau demokrasi semu. Hal tersebut dikatakannya karena melihat bagaimana pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang melemahkan demokrasi.
Sofian memperlihatkan kondisi stagnasi demokrasi di Indonesia sejak 2010. Dari 2010 demokrasi berjalan terus meningkat hingga 2014. Namun pada 2015, kekuatan demokrasi malah terus menurun hingga 2021.
"Baru 11 tahun kita berdemokrasi liberal dan naik sampai tahun 2015 tapi setelah itu mulai menunjukkan penurunkan yang dinamakan sebagai illiberal democracy," kata Sofian dalam webinar bertajuk Stagnasi Demokrasi? Pemilu, Partai Politik dan Relasi Bisnis Pasca Orde Baru, Rabu (15/12/2021).
Sofian mengatakan kalau melihat dari perkembangan demokrasi yang terus menurun, maka masyarakat tidak bisa berharap banyak demokrasi akan kembali naik pada 2024.
Ia bisa melihat tanda-tandanya yakni melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah dalam bidang penguatan birokrasinya. Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah itu malah membuatnya khawatir.
"Tapi tanda-tanda kebijakan-kebijakan yang ditempuh pemerintah justru menuju kepada akan semakin melemahnya demokrasi Indonesia di masa depan," ujarnya.
Itu dikatakan Sofian karena reformasi birokrasi yang diupayakan pemerintah malah menyebabkan Indonesia lebih condong ke arah illiberal.
"Dari lembaga-lembaga yang mendukung demokrasi di Indonesia menjadi iliberal ke depan kalau tanpa ada perubahan di dalam kebijakan pemerintah."
Baca Juga: Gus Muhaimin: MKD Instrumen Etika Politik yang Dapat Tanggalkan Hak Imunitas
Berita Terkait
-
Gus Muhaimin: MKD Instrumen Etika Politik yang Dapat Tanggalkan Hak Imunitas
-
Paparkan Indikator dan Tren, LP3ES Sebut Demokrasi Kini Kembali Lagi ke Otoritarianisme
-
Bahas Tokoh-Tokoh yang Keluar dari PDIP, Natalius Pigai Beri Peringatan: Karier Bisa Tamat
-
Ngerinya Dampak Korupsi: Menghancurkan Ekonomi Negara Dari Dalam
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh