Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa virus covid-19 varian Omicron masuk di Indonesia pada 15 Desember 2021. Lalu apa perbedaan varian Omicron dan Delta? Apakah Omicron lebih berbahaya daripada Delta?
Hingga saat berita ini diterbitkan, sebenarnya belum banyak informasi yang bisa disampaikan terkait varian Omicron. Sehingga perbedaan varian Omicron dan Delta belum begitu jelas.
Namun banyak negara telah sangat berhati-hati dengan varian baru virus corona ini. Sebab, bukti awal menunjukkan varian Omicron berpotensi lebih menular meskipun tidak separah pendahulunya, varian Delta.
Dialihbahasakan dari huffpost.com, para ahli epidemiologi memiliki beberapa prediksi awal tentang perbedaan Omicron dan Delta.
1. Omicron lebih banyak mutasi daripada Delta
Dalam kasus varian Omicron, protein spike yang ada dapat menciptakan 32 mutasi. Sehingga membuat lebih sulit bagi sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan mencegah virus tersebut.
Kepala Ahli Virus di Texas A&M University’s Global Health Research Complex, Benjamin Neuman mengatakan, "protein spike omicron masih 97% identik dengan vaksin, tapi perubahannya terjadi sedemikian rupa sehingga membuat sistem kekebalan lebih sulit untuk melawannya."
2. Infeksi varian Omicron dapat mengalahkan Delta
Beberapa ahli epidemiologi di seluruh dunia yakin varian baru covid-19 ini dapat mengalahkan Delta. Hal ini juga diungkapkan oleh Andrew Noymer, ahli epidemiologi Universitas California, Irvine.
Baca Juga: Rakor Kasus Omicron Pertama, Pemerintah Berupaya Tekan Jumlah Pasien dan Angka Kematian
"Omicron akan menggantikan delta sebagai varian dominan, seperti halnya delta menggantikan alpha. Saya pikir itu hampir pasti," ujar Andrew.
Pada poin ke 2 dan 3 inilah perbedaan varian Omicron dan Delta yang menyebabkannya ditakuti banyak orang.
Bahkan ditulis di huffpost.com, studi laboratorium baru lainnya menemukan bahwa omicron dapat mereplikasi sekitar 70 kali lebih cepat daripada varian delta. Tetapi itu tidak seperti delta, omicron melakukannya di bronkus - saluran udara yang mengarah ke paru-paru - daripada di paru-paru itu sendiri.
3. Infeksi ulang dan infeksi terobosan pada Omicron lebih umum terjadi
Berkaca dari varian Omicron yang meledak di Afrika Selatan, kasus yang terdata menunjukkan lebih banyak infeksi ulang dan infeksi terobosan. Dugaan awal menyebutkan bahwa omicron dua kali lebih menular daripada delta.
Sementara kasus Omicron di Inggris justru memperlihatkan data yang lebih mengkhawatirkan. Bahwa, ada peningkatan infeksi ulang 3-8 kali lipat varian omicron dibandingkan dengan varian lain seperti delta dan beta.
Berita Terkait
- 
            
              Rakor Kasus Omicron Pertama, Pemerintah Berupaya Tekan Jumlah Pasien dan Angka Kematian
 - 
            
              Satu Pasien Positif Covid-19 Varian Omicron di Indonesia, Begini Kondisinya
 - 
            
              Menkes Budi Ungkap 5 Potensi Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia, Dari Mana Saja?
 - 
            
              Omicron Masuk Indonesia, Warga Kota Banjar Diminta Tak Panik dan Lakukan Ini
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah