Suara.com - Sebuah perusahaan taksi terbesar Eropa menangguhkan penggunaan Tesla Model 3 setelah terjadi kecelakaan yang menewaskan satu orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Menyadur The Sun Kamis (16/12/2021), penangguhan tersebut terjadi setelah terjadi kecelakaan yang melibatkan satu unit taksi Tesla Model 3 milik G7.
Kecelakaan itu menimpa seorang sopir taksi yang kehilangan kendali ketika ia membawa Tesla-nya saat membawa keluarganya ke sebuah restoran di Paris pada Sabtu malam.
Jaksa di ibukota Prancis telah membuka penyelidikan setelah satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka parah dalam kecelakaan itu.
Sejak saat itu, perusahaan taksi yang mengklaim sebagai terbesar di Eropa, menghentikan penggunaan 37 unit Tesla Model 3 hingga penyelidikan selesai.
Setelah memeriksa data mobil yang terlibat kecelakaan, Tesla membantah ada masalah teknis dengan kendaraan tersebut.
Menteri Perhubungan Prancis Jean-Baptiste Djebbari juga mengatakan tidak ada dugaan bahwa kecelakaan fatal itu disebabkan oleh kesalahan teknis.
"Tidak ada elemen yang akan membuat orang percaya itu terkait dengan masalah teknis," jelasnya kepada radio RMC.
Djebbari juga mengungkapkan jika kepala eksekutif Tesla Eropa mengatakan kepadanya bahwa tidak ada peringatan keselamatan tentang model tersebut.
Baca Juga: 5 Pelatih Top Eropa yang Gemar Semprot Pemain di Depan Umum, Mourinho Salah Satunya
Bos G7 Yann Ricordel mengatakan kecelakaan itu terjadi saat sopir taksi membawa seluruh anggota keluarganya ke sebuah restoran.
Yann Ricordel mengatakan supir tersebut mencoba mengerem tetapi mobil malah justru melaju semakin kencang.
Seorang sumber dari kepolisian mengatakan kepada Reuters bahwa mobil itu sempat berhenti di lampu lalu lintas, namun tiba-tiba melaju kencang hingga menabrak dan menyeret seorang pengendara sepeda.
Sumber itu mengatakan pengemudi mencoba menghentikan mobil dan mengarahkannya ke tempat sampah, namun justru menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Tidak jelas apakah mobil itu beroperasi dalam mode autopilot, dan pengemudi dinyatakan negatif dalam tes alkohol.
G7 adalah salah satu perusahaan taksi terbesar di Paris, dengan 9.000 pengemudi yang berafiliasi , operator independen yang memiliki kendaraan mereka sendiri.
Setengah dari armada G7 adalah kendaraan listrik atau hibrida dan perusahaan ingin memiliki armada ramah lingkungan 100 persen pada tahun 2027.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!