Suara.com - Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, diberikan kepercayaan kembali untuk memimpin Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). Dalam forum keterpilihannya, Prabowo sampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo.
Keterpilihan Prabowo Subianto berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) XV PB IPSI dengan tema "Indonesia Maju, Pencak Silat Menuju Olimpiade" di Hotel Aston, Sentul, Bogor, 15-18 Desember 2021.
Awalnya Prabowo menyampaikan, IPSI kedepan masih memiliki pekerjaan berat, namun dia tetap yakin dengan semangat Pencak Silat akan mengangkat harga diri bangsa.
"Kita ingin membawa Pencak Silat ke olimpiade, untuk itu kita sangat butuh dukungan dari seluruh pihak. Sedikit demi sedikit, Pencak Silat dilirik, digandrungi, dipelajari bangsa lain. Kalau benar kita mau mengangkat Pencak Silat ke tingkat dunia, kita harus kerja keras dan harus berbuat lebih. Kalau kita mau kuat di dunia, kita harus belajar dari siapapun," kata Prabowo melalui keterangannya, Jumat.
Barulah kemudian Prabowo menyampaikan hal khusus kepada Presiden Jokowi, sebab dianggap memiliki perhatian yang besar terhadap Pencak Silat.
"Terutama kami sampaikan juga terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atas perhatian yang besar kepada dunia pencak silat," ungkapnya.
Selain Jokowi, Prabowo turut menyampaikan terima kasihnya kepada para kepala daerah dari mulai Bupati hingga Gubernur yang telah berjasa bagi pencak silat.
Prabowo mengatakan, bahwa pencak silat merupakan budaya bangsa. Menurutnya, pencak silat bukan lagi hanya sekedar olahraga.
"Pencak Silat adalah Olah Yudha. Kalau dalam bahasa Inggris disebut Martial Arts, martial artinya Yudha, kemiliteran. Karena bagaimanapun survival bangsa dari sejak ribuan tahun, terletak dalam kemampuan bangsa itu untuk membela dirinya," tuturnya.
Baca Juga: 3 Arahan Jokowi untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19 Varian Omicron di Daerah
“Di sinilah tugas Pencak Silat dari pendahulu-pendahulu kita, bahwa melalui Pencak Silat kita didik akhlak, kepribadian, jiwa dan raga. Olahraga juga, jiwa (budaya, kepribadian)," sambungnya.
Berita Terkait
-
Resmikan Pasar Besar Ngawi, Jokowi Harap Jadi Pusat Aktivitas Perdagangan
-
3 Arahan Jokowi untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19 Varian Omicron di Daerah
-
Berkunjung ke Ngawi, Presiden Jokowi Bagikan Sembako dan Uang ke Warga
-
Resmikan Bandara Ngloram, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Borong Produk UKM Blora
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara