Suara.com - Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan temuan baru kasus penyerangan pihak perusahaan penyalur ketenagakerjaan terhadap pegawai ekspedisi Anteraja di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (21/11/2021).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqqafi mengatakan, penyerangan dilakukan pihak Anteraja terlebih dahulu.
"Yang pertama dipukul sebenarnya menurut keterangan saksi yang ada di situ, dua sekuriti kantor tenaga kerja dipukul," kata Ahsanul saat dihubungi Suara.com, Selasa (21/12/2021).
Ahsanul mengungkapkan, video aksi penyerangan dan pemukulan terhadap pegawai Anteraja yang viral di media sosial, merupakan serangan balik.
"Jadi setelah melakukan pemukulan itu ada penyerangan (balik), jadi yang viral di media sosial itu (serangan balik dari perusahaan tenaga kerja). Jadi faktanya sama-sama mukul," ujar Ahsanul.
Saling Tuduh
Berdasarkan hasil temuan polisi di lapangan, kasus penyerangan ini diduga karena saling tuduh antara kedua belah pihak.
Perusahaan penyalur ketenagakerjaan menuduh pekerja Anteraja menyebut mereka sebagai penipu.
Namun dari versi Anteraja yang melontarkan kata penipu, orang yang sedang melamar kerja di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Penyerangan Kantor Ekspedisi Anteraja Diduga karena Salah Paham
"Dari pelamar orang luar, tapi menurut versi penyalur tenaga kerja yang ngomong itu kantor ekspedisi Anteraja itu," kata Ahsanul saat dihubungi Suara.com, Selasa (21/12/2021).
Belum ada tersangka dalam peristiwa ini, karena masih dalam proses pendalaman. Sekitar delapan orang dari kedua belah pihak telah diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur untuk dimintai keterangan.
Viral Penyerangan Anteraja
Diberitakan sebelumnya, video aksi penyerangan dan pemukulan di kantor ekspedisi Anteraja viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @merekamjakarta.
"Aksi pengeroyokan terjadi di dalam kantor perusahaan ekspedisi Anteraja di kawasan ruko Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Selasa (21/12/2021) sekitar pukul 11.00 WIB," tulisnya.
Dalam video berdurasi 1 menit 34 detik, terekam sekolompok pria memukuli dua orang yang diduga kurir Anteraja.
Berita Terkait
-
Mengitari PN Jaktim Pakai Mobil 3 Kali, Dua Orang Ditangkap Polisi Saat Sidang Munarman
-
Bakar Bangunan SMP Negeri, KKB Papua Tembaki Aparat Di Serambakom
-
Mendekam di Lapas, Suami Minta Istri Edarkan Sabu di Pulogadung
-
3 Langkah Cara Cek Resi Anteraja, Makin Berbenah Dengan Teknologi Terkini
-
Tolak Laporan Warga, Aipda Rudi Akan Disidang Etik di Polres Metro Jaktim Lusa
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup