Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ternyata lebih unggul dalam meraih suara PDI Perjuangan dibandingkan dengan Ketua DPR Puan Maharani. Ganjar bahkan unggul di wilayah-wilayah basis suara partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Keunggulan Ganjar itu berdasarkan hasil survei kolaborasi antara Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia.
Ganjar meraih suara terbanyak PDI Perjuangan dalam survei basis dukungan capres berdasarkan parpol dengan simulasi 15 nama.
Ganjar memperoleh persentase 51 persen. Sedangkan, Puan hanya 4 persen. Sementara itu, kader PDIP lainnya, Tri Rismaharini justru hanya 2 persen.
"Bagaimana Ganjar Pranowo bisa mengamankan suara PDIP? Misalnya, dibandingkan dengan Puan Maharani yang hanya 4 persen, Ganjar mendapatkan di internal PDIP. Setidaknya, responden yang terafiliasi dengan atau yang sudah memilih PDIP di pemilu sebelumnya, 51 persen memberikan suaranya kepada Ganjar Pranowo," kata Rio dalam paparannya secara daring, Senin (27/12/2021).
Tak hanya unggul dalam survei berdasarkan suara parpol, Ganjar juga lebih unggul dari Puan dalam survei berdasarkan wilayah, terutama provinsi-provinsi yang merupakan basis suara PDI Perjuangan.
Daerah tersebut meliputi, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ketiga provinsi tersebut menjadi lumbung suara Ganjar dengan total 47 persen.
Sementara pada wilayah yang sama, Puan Maharani hanya memperoleh 1 persen.
Lebih lanjut, Rio mengungkapkan, Ganjar sangat kuat di Jateng dan DIY. Bahkan, menurut Rio, Ganjar mengungguli Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa dalam hasil survei regional di Jawa Timur.
Baca Juga: Survei Terbaru, Elektabilitas Ganjar Pranowo di Bursa Capres 2024 Berada di Posisi Pertama
"Jadi Jateng, DIY itu adalah basis tradisional PDIP. Jokowi juga sangat kuat kemarin di situ, itu kemudian Ganjar bisa memantapkan dirinya di sana sampai ke 47 persen," ujar Rio.
Tak cuma di Pulau Jawa, Rio juga mengungkapkan, Ganjar juga kuat di wilayah basis PDI Perjuangan lainnya, seperti di Pulau Bali.
"Berikutnya ada Bali, tentu basis PDIP juga kemudian ada Kalimantan ini juga beberapa menjadi basis dari PDIP," kata Rio.
Berdasarkan survei, Ganjar memperoleh 23 persen untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Sementara, Puan hanya 3 persen.
Ganjar bahkan lebih unggul dari Puan untuk beberapa wilayah. Di antaranya, wilayah Banten-DKI Jakarta, Jawa Barat, Ganjar memerpoleh 16 persen, sementara Puan nol persen.
Hasil nol persen juga diperoleh Puan di wilayah Maluku-Papua. Sementara di wilayah sama, Ganjar mendapat 12 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Meteor Sebesar Apartemen Guncang Cirebon, BRIN: Jika Jatuh di Darat Kawahnya 5 Meter
-
Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Selesai, 61 Jenazah dan 7 Potongan Tubuh Ditemukan dari Reruntuhan
-
Takdir atau Kelalaian? Polisi akan Usut Ambruknya Musala Al Khoziny yang Renggut 63 Nyawa Santri
-
Bobby Nasution Tamatan Apa? Ditegur Kemendagri karena Inflasi Sumut
-
KPK Ungkap Alasan Diam-diam Periksa Gubernur Kalbar Ria Norsan pada Akhir Pekan
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Agak Laen! Ayah-Anak Kompak jadi Maling, Sudah 17 Kali Gasak Motor
-
Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun, Kronologi Lengkap Skandal PLN Terkuak