Suara.com - Pemerintah Malaysia mendapat kecaman dari warganya sendiri pada hari Senin karena dianggap terlalu lambat menanggapi banjir parah yang terjadi baru-baru ini.
Menyadur RTHK Selasa (28/12/2021), hujan deras berhari-hari menyebabkan sungai meluap minggu lalu, membanjiri kota dan memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
Peralatan yang rusak dan perabotan yang basah kuyup menumpuk di jalan-jalan dan di luar rumah saat penduduk dan sukarelawan melanjutkan pembersihan besar-besaran.
"Saya marah. Tidak ada bantuan dari pemerintah... Kami membutuhkan uang tunai untuk membangun kembali kehidupan kami," kata Asniyati Ismail, yang tinggal di kawasan Shah Alam, ibu kota negara bagian Selangor.
"Ada lumpur di mana-mana, semuanya hancur," katanya saat kedua anaknya membantunya membersihkan.
Gundukan sampah yang tertinggal setelah banjir juga memicu kekhawatiran akan wabah penyakit. Selangor, yang mengelilingi ibu kota Malaysia Kuala Lumpur, adalah negara bagian yang paling parah dilanda banjir.
Banyak orang di Shah Alam terdampar di rumah mereka tanpa makanan selama berhari-hari, sebelum dievakuasi dengan kapal dalam operasi penyelamatan yang kacau.
"Pemerintah sangat lamban dalam misi penyelamatan," kata warga Kartik Rao. "Dan sekarang mereka lambat dalam operasi pembersihan. Bahkan setelah tujuh hari, sampah di lingkungan ini belum dibersihkan."
Kawitha Maratha, 39, dan keempat anaknya diselamatkan dengan perahu setelah air banjir naik dengan cepat ke lantai dua rumah mereka di Shah Alam. Suaminya meninggal. “Banjir telah menghancurkan hidup kami,” katanya.
Baca Juga: Waspada Rob Akibat La Nina, Daerah Potensi Banjir Meningkat
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob telah mengakui kelemahan dalam respons banjir, tapi menjanjikan perbaikan di masa depan.
Malaysia dilanda banjir setiap tahun selama musim hujan, dari November hingga Februari, tapi bulan ini adalah yang terburuk sejak 2014.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu