Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta pemerintah memperluas penggunaan alat tes PCR SGTF (S-Gene Target Failure). Alat PCR itu diyakini menjadi teknologi baru yang lebih cepat mendeteksi varian Omicron.
Penggunaan alat tes PCR itu bukan tanpa alasan. Mengingat kasus transmisi lokal Omicron sudah ditemukan di Indonesia.
“Kasus omicron transmisi lokal ini kan mengindikasikan varian ini sudah menyebar di berbagai tempat. Karena itu, kita mendorong agar penggunaan tes PCR SGTF diperluas," kata Rahmad kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Rahmad mengatakan, deteksi varian Omicron harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah varian tersebut tersebar lebih luas. Karena itu, penggunaan PCR SGTF diharapkan mampu menjadi solusi.
"Artinya, orang yang dinyatakan positif pun perlu ditindaklanjuti dengan tes PCR SGTF ini agar diketahui dengan pasti apakah yang bersangkutan terpapar omicron atau tidak,” kata Rahmad.
Sebagaimana diketahui saat ini tidak semua alat tes Covid-19 dapat membaca varian Omicron. Diperlukan marker khusus yang disebut S Gene Target Failure (SGTF) untuk menemukan varian Omicron.
Rahmad berujar sejauh ini penggunaan SGTF masih terbatas, hanya dipasang di pintu-pintu masuk kedatangan dari luar negeri.
Diketahui, Kementerian Kesehatan menggunakan alat tes PCR dengan teknologi baru yang bisa melihat marker virus corona varian omicron. Alat tersebut sudah disebarkan di seluruh pintu masuk Indonesia untuk mencegah kasus Covid-19 varian omicron menyebar luas.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, melalui alat tes PCR tersebut, identifikasi varian omicron bisa dilakukan lebih cepat, yakni dalam waktu 4 sampai 6 jam.
Baca Juga: Varian Omicron Bikin Kasus COVID-19 Argentina Naik 2 Kali Lipat, Ngeri!
Upaya lainnya dilakukan dengan pengetatan protokol kesehatan, surveilans, vaksinasi, dan perawatan. Terkait protokol kesehatan, Budi meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri kalau bukan urusan penting dan mendesak.
“Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat urgent, karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena omicron. Jadi lindungilah diri kita, jangan pergi ke luar negeri,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (27/12/2021).
Ia menambahkan, Kemenkes juga akan mendatangkan 15 mesin genome sequencing. Kemudian alat tersebut rencananya akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia mulai tahun depan.
Data Kemenkes per Senin (27/12), jumlah kasus Covid-19 varian omicron di Indonesia telah mencapai 46 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 16 Desember lalu. Hampir seluruh kasus merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri.
Saat ini sebagian besar pasien telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso.
Oleh sebab itu, Budi kembali menekankan pentingnya karantina 10 hari bagi pelaku perjalanan dari luar negeri. Ia menyampaikan, pihaknya akan memperketat karantina masuk dari luar negeri.
Berita Terkait
-
Varian Omicron Bikin Kasus COVID-19 Argentina Naik 2 Kali Lipat, Ngeri!
-
Vietnam Laporkan Kasus COVID-19 Varian Omicron Pertama dari Luar Negeri
-
Update Covid-19 Global Pecah Rekor: Ada 1 Juta Kasus Infeksi Baru dalam Sehari!
-
Mirip Indonesia, Kasus Omicron Pertama Di Vietnam Terdeteksi Di Pusat Karantina
-
Gara-gara Omicron, Kasus COVID-19 di Australia Kembali Mengkhawatirkan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan