Suara.com - Salah satu selebritis Myanmar paling terkenal divonis penjara selama tiga tahun karena ambil bagian dalam protes massal yang terjadi di berbagai wilayah negara tersebut setelah kudeta militer pada Februari.
Paing Takhon, model dan aktor dengan jutaan fans, ikut melakukan demonstrasi anti-kudeta dan diketahui cukup vokal menentang pemerintahan baru ini secara daring.
Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan setelah mengklaim bahwa pemilihan umum berjalan curang.
Sejak itu, junta militer dilaporkan melakukan berbagai aksi represi yang brutal.
Baca juga:
- Paing Takhon ditahan aparat Myanmar: lima puluh tentara dengan delapan truk militer datang menangkapnya
- Paing Takhon: Model populer Myanmar ditangkap puluhan tentara, penggemar: 'Dia pahlawan kita'
- Warga Myanmar mengungsi ke India untuk menghindari kekerasan militer
Takhon ditangkap militer pada April oleh sekitar 50 tentara yang datang dengan delapan truk militer pada pukul 05:00 waktu setempat, menurut unggahan di Facebook oleh saudara perempuan Takhon.
Penasihat hukumnya, Khin Maung Myint, berkata kepada AFP bahwa kliennya juga dijatuhi hukuman melakukan pekerjaan kasar. Ia menambahkan, keluarganya mempertimbangkan untuk mengajukan banding.
'Kami sangat menentang kudeta'
Pria berusia 24 tahun ini sebelumnya terlihat berpartisipasi dalam sejumlah demonstrasi dan pawai.
Dia juga mengunggah foto-foto pemimpin sipil yang digulingkan dan ikon pro-demokrasi Aung San Suu Kyi, yang telah divonis empat tahun penjara karena tuduhan penghasutan dan melanggar aturan Covid-19. Ini adalah putusan pertama dari serangkaian lainnya yang bisa menjebloskan Suu Kyi ke dalam penjara seumur hidup.
Baca Juga: Lebih dari 30 Warga Sipil Dilaporkan Tewas dalam Pembantaian di Myanmar
"Kami sangat menentang kudeta militer. Kami menuntut pembebasan secepatnya kanselir negara Daw Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint, para menteri dari pemerintahan sipil, dan anggota parlemen terpilih," tulis Takhon di salah satu unggahan online-nya.
"Kami menuntut hasil pemilu 2020 dihormati dan pemerintahan sipil segera dibentuk secepatnya dengan parlemen yang dipimpin oleh NLD."
Akun Instagram-nya, yang diikuti oleh lebih dari satu juta orang ditutup sesaat setelah penangkapannya, begitupun akun Facebook-nya. Meski begitu, di Instagram, para penggemar sepertinya menghidupkan kembali akunnya.
Seseorang yang dekat dengan Takhon, yang meminta identitasnya tidak diungkap, sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa Takhon menderita depresi dan dalam kondisi fisik yang, saat dirinya ditangkap, dia "bahkan tidak bisa berdiri".
Baca juga:
- 'Bukti' peluru tajam digunakan aparat keamanan Myanmar saat hadapi demonstran
- Kudeta Myanmar: 'Turun diktator militer, jangan arahkan senjata ke rakyat'
Meski begitu, orang tersebut menambahkan bila Takhon sudah "memahami segala konsekuensi" yang harus dihadapinya, menambahkan bahwa dia "sama sekali tidak merasa sakit".
Kedua telepon genggamnya disita oleh militer, imbuh sumber itu.
Takhon bukanlah satu-satunya selebritis yang ditangkap - seorang pemenang kontes kecantikan Myanmar yang berbicara terbuka menentang kudeta dan seorang komedian terkenal juga termasuk dalam daftar orang yang ditangkap militer.
Para pemimpin militer Myanmar mengambil alih kekuasaan pada Februari setelah mengalami kekalahan telak dalam pemilihan umum oleh partai penguasa National League of Democracy (NLD).
Militer mengaku tidak punya pilihan lain selain melakukan kudeta karena banyaknya kecurangan dalam pemilu, meskipun komisi pemilihan umum negara tersebut berkata tidak ada bukti yang mendukung klaim ini.
Berita tentang kudeta memicu demonstrasi oleh masyarakat sipil di seluruh negeri, yang ditanggapi oleh militer dengan brutal.
Sejak itu, setidaknya 1.178 orang tewas terbunuh dan 7.355 ditahan, dituntut atau dijatuhi hukuman dengan keras, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Berita Terkait
- 
            
              4 Tahun di Bawah Kudeta Militer, Jurnalis di Myanmar Hidup dalam Bayang Penangkapan dan Serangan
- 
            
              Krisis Nepal Membara! Parlemen Hangus, Pemerintah Jatuh, Militer Ambil Alih
- 
            
              Tewaskan 4 Ribu Lebih Warga, Status Darurat Myanmar Diperpanjang 6 Bulan
- 
            
              Profil Presiden Burkina Faso Ibrahim Traore yang Dukung Kudeta Militer Niger
- 
            
              Konflik Myanmar: Berperang Melawan Militer Demi Demokrasi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Habis Diguyur Hujan Deras, 33 RT di Jaksel Kebanjiran, Ini Lokasi-lokasinya!
- 
            
              Jakarta Selatan Diterjang Banjir: 5 RT Terendam, Warga Mengungsi!
- 
            
              Rawan Dimanipulasi, Mahasiswa Siap Kawal Transparansi Pemilihan Dekan UI
- 
            
              Waspada Banjir Jakarta! BMKG Peringatkan Hujan Petir Siang Ini, Jakbar dan Jaksel Siaga
- 
            
              Prabowo Panggil Menteri, Nasib Utang Whoosh Rp116 Triliun di Ujung Tanduk?
- 
            
              Geger Skandal Whoosh, Akademisi Sebut Jokowi, Luhut, Erick Thohir dan 2 Menteri Layak Diperiksa
- 
            
              Diperiksa 7 Jam, HP Laptop Disita, Ini Kasus yang Menyeret Nama Wakil Wali Kota Bandung Erwin
- 
            
              Geger Dugaan Korupsi Pemkot Bandung, Wawali Erwin Terancam Dicekal, Ini Kata Kajari
- 
            
              GEMAS Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Langgar Amanah Reformasi!
- 
            
              Mensos Minta PPATK Awasi Rekening Penerima Bansos Agar Tak Dipakai Main Judol