Suara.com - Perkembangan kasus pemerkosaan belasan santriwati oleh Herry Wirawan, pemilik sekaligus guru sebuah pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat masih terus bergulir.
Kasusnya semakin terbuka dalam sidang ke-11 yang digelar Pengadilan negeri (PN) Bandung, Kamis (30/12/2021).
Dengan berbagai fakta baru yang mencuat, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Asep N Mulyana bahkan menybut kasus ini merupakan kasus kejahatan luar biasa.
Dalam hal ini, berikut 8 fakta baru yang terungkap di sidang, antara lain:
1. Aksi Terencana dan Rapi
Menurut Asep, perbuatan bejat yang dilakukan Harry sudah terencana. Ia melakukan aksinya dengan lancar dan tertata rapi.
"Iya, sesuai keterangan ahli [perbuayannya] by design (direncanakan) Jadi bukan perbuatan insidentil," ujar Asep.
2. Cuci Otak
Salah satu cara Herry dalam melancarkan aksinya adalah dengan melakukan pembekuan atau cuci otak. Hal ini yang membuat para korban menuruti apapun perintahnya.
Baca Juga: Kasihan tapi Kocak, Viral Bocah Kepalanya Tersangkut Saringan Makanan
Tak hanya pada para korban, Herry juga melakukan cuci otak terhadap istrinya sendiri.
"Perbuatan terdakwa ini termasuk dalam kategori ancaman psikis. Jadi membekukan otak korban sehingga secara suka rela mau melakukan apapun," kata Asep.
Asep menambahkan bahwa kasus ini lama terungkap karena korban dan istri telah dicuci otaknya.
"Jadi di dalam istilah psikologi itu ada dirusak fungsi otaknya, sehingga orang tidak bisa membedakan mana itu benar dan salah, boro-boro melapor atau menyampaikan," imbuhnya.
3. Istri Pernah Pergoki Perbuatan Herry
Pada persidangan terungkap bahwa istri Herry mengatahui bahwa suaminya memperkosa para santri. Namun istrinya tak bisa berbuat apa-apa.
"Bahkan ketika istri pelaku mendapati suaminya itu pada saat malam mereka tidur barenga naik ke atas tiba-tiba mendapati si pelaku sedang melakukan perbuatan tidak senonoh dengan korban," ujar Asep.
"Enggak bisa apa-apa itu istrinya," imbuhnya.
4. Perkosa Sepupu saat Istri Hamil
Bukan hanya 13 santri, sepupu sendiri bahkan jadi korban kebejatan Herry. Perbuatan tak manusiawi itu bahkan dilancarkan saat istrinya tengah hamil besar.
"Si pelaku ini juga melakukan hal itu terhadap sepupunya. Sepupu istrinya dan itu dilakukan saat si istri pelaku dalam kondisi hamil besar," ujar Asep.
5. Istri Trauma Pertumbuhan Anak Tergangu
Mengetahui suaminya perkosa sepupu, istri Herry taruma di masa kehamilan. Hal ini yang juga berdampak pada anaknya.
Asep mengatakan bahwa anak Herry mengalami masalah pertumbuhan.
"Mohon maaf, istrinya saking terdampak, anak yang dilahirkan pertumbuhan tidak normal," ungkap Asep.
6. Sembilan Anak Lahir
Telah diketahui bahwa sembilan anak lahir akibat perbuatan keji Herry Wirawan. Bahkan seorang santri tercatat pernah melahirkan dua kali.
7. Istri Diminta Bantu Urus Bayi
Tak punya hati, Herry bahkan meminta istrinya untuk membantu mengurus bayi-bayi yang dilahirkan oleh santrinya.
"Karena kondisi yang otak dibekukan tadi sehingga dia pun akhirnya nurut ketika disuruh oleh pelaku itu untuk mengurus anak yang sebenarnya dilahirkan akibat pelaku," ungkap Asep.
8. Kata-Kata Manipulatif
Demi melancarkan aksinya, Herry sering kali melayangkan ungkapan manipulatif untuk menjerat para santri.
"Pelaku ini memberi korban [kata-kata] 'saya kan sudah memberi kamu ini, saya beri kamu pekerjaan grats, tolong dong' kasarnya begitu. 'kamu juga memahami keburuhan saya, keinginan saya' dan seterusnya," imbuh Asep.
Menurut Asep, Herry sendiri akan dihadirkan pada persidangan selanjurnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Maraton Lakukan Penggeledahan Kasus Ponorogo, KPK Sita 24 Sepeda hingga Mobil Rubicon dan BMW
-
Operasi Zebra Berlaku Hari Ini: e-TLE Mobile Siap Buru 11 Pelanggar Lalu Lintas Berikut!
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran