Suara.com - Angka penularan Covid-19 di Jakarta belakangan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan sebelum masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meski demikian, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di ibu kota masih tetap berjalan.
Menanggapi situasi ini, Riza menyatakan pihaknya tidak bisa mengubah aturan pelaksanaan PTM secara sepihak. Pasalnya, regulasi tersebut merupakan wewenang pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri.
Riza pun mengaku setuju dengan kondisi yang mulai mengkhawatirkan saat ini. Apalagi sudah ada rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang meminta kapasitas PTM dikurangi.
"Saya setuju (masukan) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), namun semuanya tidak bisa kami putuskan sendiri. Kami juga harus memutuskan bersama dengan pemerintah pusat," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Selain itu, memang DKI disebutnya sudah memenuhi syarat untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Syaratnya seperti vaksinasi yang sudah lebih dari 100 persen atau saat ini mencapai 118 persen.
Jika menerapkan PPKM level 2, maka berdasarkan SKB empat Menteri, satu daerah boleh melaksanakan PTM 100 persen.
"PTM itu kan sudah aturan dari pemerintah pusat, sampai hari ini kita tidak mengurangi PTM karena DKI termasuk provinsi yang memenuhi syarat melaksanakan PTM 100 persen terbatas," jelasnya.
Meski PTM 100 persen sudah berjalan sejak 3 Januari lalu, Riza mengaku bersyukur belum ada temuan klaster di sekolah. Ia berharap PTM tidak akan berbalik menjadi ancaman penularan Covid-19.
"Sampai hari ini belum ada klaster sekolah, belum ada sesuatu kejadian yang signifikan."
Baca Juga: Pemkot Tangerang Susun Rencana Vaksinasi Booster Buat Lansia
Tag
Berita Terkait
-
Pasien Omicron Gejala Ringan Dianjurkan Isoman di Rumah, Berobat Lewat Telemedicine
-
Pemkot Tangerang Susun Rencana Vaksinasi Booster Buat Lansia
-
Vaksinasi Booster Dimulai Besok, KSP: Dipakai 120 Negara, Masyarakat Jangan Khawatir Lagi
-
Pasien Positif Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Tembus 2.066 Orang
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Nama Tenar Selain Ammar Zoni Pernah Dibui di Nusakambangan: Ada Tommy Soeharto hingga Pramoedya
-
Istri Korban Lolos Saat Penjaga Tertidur, Polisi Bongkar Sindikat Penyekapan Modus COD Mobil
-
Dijuluki Alcatraz Indonesia: Intip Nusakambangan, Penjara Sepi Tempat Ammar Zoni Kini Diasingkan
-
Jejak Karier Andra Soni, Gubernur Banten di Tengah Polemik Kasus Kepala SMAN 1 Cimarga
-
Prabowo Didesak Bagi Tanah 2 Hektare per Petani, Swasembada Pangan Tak Cukup dengan Food Estate
-
Buntut 'Xpose Uncensored': Trans7 Terseret UU ITE, Dituduh Hina Santri dan Kiai
-
Kumpulkan Para Menteri, Prabowo Beri Arahan: Siapkan 2.000 Talenta hingga Produksi Pupuk Murah
-
Pengusaha Tionghoa di Jawa Tengah Rasakan Jaminan Kemudahan dan Kondusivitas Investasi
-
Acara Xpose Uncensored Dinilai Picu Kebencian SARA, Trans7 Dipolisikan Pakai Pasal Penodaan Agama
-
Kelar Buku Jokowi's White Paper, Dokter Tifa Segera Rilis Gibran's Black Paper, Apa Isinya?