Suara.com - Kementerian Kesehatan tidak memfokuskan perawatan pasien terinfeksi Omicron di rumah sakit, malainkan di rumah. Menanggapi itu, anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidatati meminta penerintah mempersiapkan segala sesuatunya dengan memadai dan sigap.
Kesiapan itu tentu mencakup obat-obatan dan konsultasi dan pemantauan pasien jarak jauh melalui sistem telemedicine.
"Jika ada gejala demam atau batuk tetap saja butuh obat kan. Lalu sistem telemedicine yang tepat, cepat dan akurat nanti seperti apa. Ini yang harus disiapkan dari sekarang," kata Mufida kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).
Seiring memfokuskan perawatan di rumah, Mufida meminta pemerintah gencar mensosialisasikan bahaya varian Omicron. Ia tidak ingin masyarakat menyimpulkan Omicron bergela ringan dan tidak berbahaya yang ujungnya justru menyepelekan.
"Meski disebut lebih ringan tapi tetap saja itu gejala yang memerlukan perawatan," kata Mufida.
Mufida mengatakan lonjakan varian Delta pada tahun kemarin yang mengakibatkan kasus kematian meningkat harus menjadi pelajaran bersama.
"Kita belajar dari kasus varian Delta di mana cukup banyak yang akhirnya tidak tertolong saat melakukan isolasi mandiri di rumah. Bagaimanapun bagi yang memiliki komorbid atau lansia, cukup rawan itu sampai pada kondisi sedang atau berat bahkan kematian seperti yang terjadi di luar negeri," kata Mufida.
Di sisi lain, antisipasi terjadinya gelombang ketiga akibat varian Omicron juga harus mulai dipersiapkan.
"Kita sudah pernah melewati gelombang kedua dengan varian Delta seharusnya ada perbaikan yang signifikan sebagai bagian kesiapan kita menghadapi Omicron yang sudah transmisi lokal ini," tandasnya.
Omicron Diprediksi Melonjak
Pemerintah memperkirakan lonjakan Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada awal Februari 2022. Ini berdasarkan pengalaman dari lonjakan di banyak negara yang terjadi 40 hari setelah kasus pertama ditemukan di negara lain.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan lonjakan Omicron yang terjadi diperkirakan bisa mencapai 40-60 ribu kasus dalam tiga pekan menuju awal Februari mendatang.
"Kalau prediksi kasus Omicron sepertinya para ahli masih prediksi ya, tapi mungkin mencapai 40-60 ribu total kasus Covid-19 ya," kata Nadia saat dihubungi, Kamis (13/1/2021).
Oleh sebab itu, dia meminta seluruh masyarakat tidak panik dan tetap menjalankan protokol kesehatan serta mendapatkan vaksinasi Covid-19 di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Terlebih pemerintah sudah memulai vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster bagi kelompok rentan seperti lansia dan kelompok komorbid dengan immunocompromised.
Berita Terkait
-
Masker N95 Memberikan Perlindungan Terbaik dari Omicron, tetapi Masker Bedah dan Kain juga Masih Bisa
-
Omicron Sudah Merata Di Dunia, Pemerintah Cabut Larangan Masuk WNA Dari 14 Negara
-
Baricitinib dan Kortikosteroid, Dua Obat Covid-19 yang Disebut WHO Efektif Lawan Varian Omicron
-
Ade Yasin Ungkap Kronologi Warga Dramaga Positif Omicron, Kasus Pertama di Bogor
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
Terkini
-
Inisiatif Jokowi, Diresmikan Prabowo: RS KEI Surakarta Siap Kurangi Pasien Berobat ke Luar Negeri!
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Saksi Beberkan Proses Penyewaan Kapal Angkut Minyak Mentah Pertamina
-
Soroti Tragedi SMAN 72 Jakarta dan SMPN 19 Tangsel, FSGI: Sekolah Lalai, Aturan Cuma Jadi Kertas!
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
Indonesia Smart Nation Awards 2025: Momentum Penghargaan Bagi Daerah dengan Inovasi Unggulan
-
Angin Segar atau Jalan Pintas? Dosen UGM Bongkar Ironi di Balik Lonjakan Lowongan Kerja Luar Negeri
-
Dramatis! Pelajar SMP Terseret Arus Deras Kali di Koja, Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Selamatkan Nyawa
-
Ironi Dana Iklim: Hanya 10 Persen Kembali ke Kampung Masyarakat Adat