Suara.com - Ubedilah Badrun, dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) belakangan tengah menjadi sorotan.
Pasalnya ia melaporkan kedua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan kasus pencucian uang (TPPU).
Menurut Ubedilah, Gibran dan Kaesang terseret dalam TPPU dan KKN dengan sebuah grup bisnis bermasalah.
Perusahaan berinisial PT SM yang anak dari petingginya yakni AP diduga bekerjasama dengan Gibran dan Kaesang. Menurut Ubedilah Badrun, PT SM jadi tersangka pembakaran hutan.
"Ini ada perusaahaan bermasalah, yang perkaranya belum dituntaskan, petinggi [perusahaan] ini punya anak, kalau kita berasumsi bahwa ini kemauan dari anak petinggi PT SM bekerja sama dengan anak presiden, kalau anak presiden punya pemahamanan tentang public ethics dia paham cek siapa AP ini anak siapa," ujar Ubedilah Badrun pada Youtube Channel Realita TV.
"Oh ternyata anak ini, anak perushaan ini oh ternyata bermasalah, mustinya secara etis menolak dia tapi ini sepertinya berjalan begitu saja, dalam tanda petik menikmati dia," imbuhnya.
Pada wawancara tersebut ia menyatakan bahwa Ubedilah mengantongi bukti dokumen adanya perusahaan gabungan antara Gibran, Kaesang, dan AP.
Ubedilah menyatakan bahwa ada perushaan firma ventura yang menyuntikan modal ke perusahaan gabungan antara anak-anak presiden dan AP. Perusahaan ventura tersebut menurutnya masih terlkait dengan PT SM yang masih tersandung masalah.
"Ternyata petinggi PT SM itu jadi duta besar, itu kan ada sesuatu" komentar Ubedilah lagi.
Baca Juga: Babak Belur, Pria Diduga Maling Motor Tertangkap Warga Viral di Medsos
"Jadi menurut saya bukan sesuatu yang diangap aneh kalau kemudian kita mengabil langkah hukum," timpalnya lagi.
Berita Terkait
-
Cerita Pilu Nenek Ellen Sjair, Dari BPKB hingga Rumah Dijual oleh Cuci Tiri dengan Cara Licik
-
Orang yang Terinfeksi Covid-19 Masih Bisa Menyebarkan Virus Corona Meski Sudah Isolasi Mandiri selama 5 Hari
-
Ubedilah Badrun Pelapor Anak Presiden Jokowi Dilapor Balik ke Polisi, Dituding Berikan Laporan Palsu
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik