Suara.com - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang Jakarta Timur, tiduran di jalan raya sebagai bentuk protes terhadap petugas yang melakukan penertiban.
Pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan itu membentangkan spanduk hingga ada yang nekat tidur di jalan sebagai bentuk penyampaian protes.
"Hari ini ada penolakan dan itu wajar karena pedagang itu di sini lebih dari 25 tahun dan kami tuntut mereka kembalikan fungsi trotoar," kata Asisten Pemerintahan Jakarta Timur Eka Darmawan di Jakarta, Selasa.
Eka menambahkan bahwa penertiban PKL di depan RSU UKI itu sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
Eka juga mengatakan sebelumnya para PKL juga telah diberikan sosialisasi dan diajak dialog terkait relokasi tempat berjualan yang baru.
"Untuk PKL kami sudah lakukan sosialisasi dengan Sudin UMKM penempatan di lokasi binaan, ada di Cililitan dan Munjul," ujar Eka.
Imbas dari aksi protes para PKL itu arus lalu lintas di Jalan Mayjen Sutoyo dari arah Cililitan menuju Cawang tersendat.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL UKI, Eva Marliana Sianturi (40) mengatakan pedagang menolak relokasi pada tiga pilihan lokasi binaan yang disediakan Pemkot Jakarta Timur karena dianggap tidak cocok dan sepi pengunjung.
"Tidak memadai karena di sana hanya genderuwo yang beli, tidak ada orang. Tidak sesuai, di sana tempat buang mayat, ibaratnya," ujar Eva.
Baca Juga: Soal Tak Gusur PKL Malioboro, Wali Kota Yogyakarta Sebut Lakukan Penataan
Eva mengatakan apabila Pemkot Jakarta Timur ingin menata trotoar di depan RSU UKI, para pedagang meminta untuk direlokasi ke kantin di dalam RSU UKI sehingga tidak kehilangan pelanggan.
"Sudah kami tanya kepada pak Camat dan pak Lurah tapi mereka tak bisa memberikan solusi," tutur Eva.
Berita Terkait
-
Soal Tak Gusur PKL Malioboro, Wali Kota Yogyakarta Sebut Lakukan Penataan
-
Tanggapi Keluhan Soal Selter Sementara PKL Malioboro, Begini Kata Haryadi
-
Relokasi PKL Malioboro Berdampak Banyak, LBH Jogja Minta Pemkot Perhatikan Jasa Pendorong Gerobak
-
Tanggapi Janjinya Tak Gusur PKL Malioboro, Haryadi: Kita Lakukan Penataan Tidak Menggusur
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ahmad Luthfi Pimpin Penanaman Jutaan Bibit Mangrove Secara Serentak, Catatkan Rekor Muri
-
Instagram Gubernur Banten 'Diserbu' Netizen Buntut Nonaktifkan Kepala SMAN 1 Cimarga
-
Kapolda Metro: Mobil Patroli Pamapta Bensin Sudah Full, Nggak Ada Lagi Mampir ke Tempat Hiburan!
-
Golkar Curhat: Pak Bahlil Sering Kali Di-framing Jahat di Ruang Publik
-
Permintaan Maaf Tak Cukup, Trans7 Digeruduk PWNU DKI
-
Bus Royaltrans Terbakar di Tol Dalam Kota, Transjakarta Minta Maaf dan Janji Evaluasi Armada
-
Lagi, Massa NU Kepung Gedung Trans7 Imbas Program 'Xpose Uncensored', Apa Tuntutan Mereka?
-
5 Fakta Kasus Penamparan Siswa SMAN 1 Cimarga Berujung Penonaktifan Kepsek dan Kritik Keras
-
KPK Lakukan Kajian Program Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Korupsi
-
Cak Imin Soroti Tayangan Trans7 Soal Ponpes Lirboyo: Etika Penyiaran Harus Dijaga!