Suara.com - Ilmu pengetahun memang berkembang pesat. Banyak penemuan telah mengubah sejarah dan gaya hidup umat manusia. Termasuk dalam bidang kedokteran. Dikabarkan ada suatu metode baru dalam ilmu kedokteran untuk mengatasi disfungsi organ manusia dengan mencangkokkan organ tubuh babi ke manusia. Lantas, bagaimana hukum transplantasi organ babi ke manusia?
Temuan medis yang berhasil mencangkokkan organ babi ke manusia itu menjadi perdebatan publik. Apa hukum transplantasi organ babi ke manusia?
Hukum Transplantasi Organ Babi ke Manusia
Dikutip dari NU Online, Universitas Al-Azhar Kairo Mesir merespons praktik transplantasi organ babi ke manusia ini dengan fatwa mengharamkan pengobatan dengan benda najis, kecuali dalam situasi darurat.
Pemindahan jaringan atau organ dari satu tempat ke tempat lain ini memang sudah menjadi perdebatan sejak lama. Dari hasil pengujian tim klinis RS Dr. Sardjito Yogyakarta mengungkap fakta bahwa katup jantung babi memiliki kesesuaian paling tepat sebagai pengganti katup jantung manusia. Oleh karenanya, percobaan transplantasi organ babi ke manusia dilakukan.
Fakta ini merupakan kabar baik, yang dapat dimanfaatkan ilmu kedoteran bahwasanya ada solusi untuk penyakit jantung, terutama ketika katup jantung manusia harus diganti. Akan tetapi, solusi ini juga mengundang perdebatan, sebabnya babi diharamkan dalam Islam.
NU menjelaskan, hukum transplantasi organ babi ke tubuh manusia tidak boleh jika belum pada tingkat kebutuhan mendesak. NU berpendapat selama masih banyak benda lain yang bisa menjadi pengganti, maka lebih baik menghindari transplantasi organ dari Babi.
Adapun hukum transplantasi organ babi ke manusia berdasarkan Imam Ramli, Imam Isnawi, dan Imam Subki, hukum transplantasi organ bibi ke manusia memiliki hukum boleh. Pendapat itu dikuatkan oleh Imam Ibnu Hajar yang mengungkap bahwa orang yang menerima transplantasi tersebut berada dalam keadaan ma'shum.
Mengenai hukum transplantasi organ babi ke manusia ini disebutkan juga dalam At-Tijariyatul Kubra: t. th, jilid I, halaman 190-191, yang mengandung arti sebagai berikut:
Baca Juga: Geger Bumi Bakal Hadapi Peristiwa Kepunahan Massal, Manusia Jadi Penyebabnya
“(Dan bila seseorang menyambung tulangnya) karena pecah misalnya, dan butuh disambung, (dengan najis karena tidak ada tulang suci) yang layak) dijadikan penyambung, atau ada namun seorang pakar berkata: “Sungguh tulang suci tersebut tidak berguna.”, dan ia menyambungnya dengan tulang najis, (maka ia dianggap udzur) dalam hal tersebut, oleh sebab itu shalatnya tetap sah besertaan tulang najis tersebut –di tubuhnya-, karena kondisi darurat. … Dan bila seorang pakar berkata: “Sungguh daging manusia itu tidak bisa tertambal kecuali dengan tulang semacam anjing.”, maka kondisi itu dinilai kuat sebagai udzur -boleh menambal dengannya- seperti hemat al-Isnawi, … (dan bila tidak begitu), maksudnya bila ia menyambungnya dengan tulang najis dalam kondisi terdapat tulang suci, atau tidak butuh menyabungnya, maka penyambungan itu haram karena keteledorannya, dan (wajib) baginya (mencopot tulang najis itu), dan ia dipaksa mencopotnya (bila tidak khawatir bahaya yang nyata),” (Muhammad Al-Khatib As-Syirbini, Mughnil Muhtaj, [Mesir, At-Tijariyatul Kubra: t. th], jilid I, halaman 190-191).
Demikian itu penjelasan singkat mengenai hukum transplantasi organ babi ke manusia. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Geger Bumi Bakal Hadapi Peristiwa Kepunahan Massal, Manusia Jadi Penyebabnya
-
Upaya Penjemputan Paksa Haris Azhar dan Fatia Dianggap Bentuk Sewenang-wenangan Polisi
-
3 Jenis Sifat dan Sikap Seseorang yang Wajib Kamu Ketahui, Jangan Sampai Dimanfaatkan!
-
Aliansi LSM Pengasuhan: Tren Boneka Spirit Doll, Jangan Lupa Asuh Juga Bayi Manusia!
-
Karakter Kita Jangan Tertukar, Robot Humanis vs Manusia Robotik
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas
-
HUT TNI ke-80 di Monas, Warga Berebut Foto Saat Prabowo Melintas Naik Maung Putih
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi