Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan sedang menjadi sorotan. Pasalnya politikus PDI Perjuangan itu mengusulkan agar seorang kepala kejaksaan tinggi dicopot dari jabatannya lantaran menggunakan bahasa Sunda.
Sejumlah kritikan langsung diterima Arteria, termasuk dari budayawan Sunda, Budi Setiawan Garda Pandawa atau yang dikenal sebagai Budi Dalton. Lewat unggahan di Instagram @delluuyee, Budi menilai Arteria sudah bersikap rasis. Padahal selama ini masyarakat Indonesia selalu berupaya tidak bersikap rasis di tengah keragaman yang ada.
"Hei, percuma euy rakyat menggembar-gemborkan toleransi lalu persatuan. Wakil rakyatna ge rasis kitu (wakil rakyatnya rasis gitu)," ungkap pemilik akun Instagram @artgram tersebut, dipantau Suara.com pada Selasa (18/1/2022).
"Lagipula di dalam sebuah rapat tuh juga banyak yang memakai istilah dalam bahasa Inggris atau bahasa daerah yang lainnya," imbuh Budi Dalton. Karena itulah, ia mengaku heran mengapa hanya pemakaian bahasa Sunda yang kemudian menuai kritikan Arteria, bahkan ketika tidak digunakan di keseluruhan rapat.
"Tapi pada saat idiom Sunda ini muncul, kenapa musti dikritik? Kalau yang berbahasa lain tidak. Koplok sia mah," ujarnya.
Budi Dalton menegaskan, ia bukannya menentang kritik terkait penggunaan bahasa daerah di sebuah forum. Namun ia mempermasalahkan Arteria yang malah meminta Kajati berbahasa Sunda tersebut diganti alih-alih sekadar dikritik.
Karena itulah, sang seniman serba bisa menyampaikan sebuah dugaan di balik aksi Arteria. "Tapi ini malah minta diganti katanya. Jangan-jangan ini mah by order," duga Budi Dalton.
"Jangan lupa Anda itu wakil rakyat. Wakil rakyat. Nah, rakyatna mah aing sia teh (rakyatnya kan saya)," lanjutnya, secara tersirat menegaskan bahwa seharusnya Arteria sebagai wakil rakyat memahami toleransi yang dijunjung tinggi di tengah masyarakat.
Sebelumnya kritikan atas permintaan pemecatan oleh Arteria Dahlan sudah menuai banyak kritikan. Termasuk dari rekan Arteria sesama politikus PDIP, TB Hasanuddin.
Baca Juga: Disengat Lebah, Anak Kajati Sulawesi Utara Meninggal Dunia
"Usulan saudara Arteria yang meminta agar Jaksa Agung memecat seorang Kajati karena menggunakan bahasa Sunda, menurut hemat saya berlebihan. Dan, dapat melukai perasaan masyarakat Sunda," tutur Hasanuddin dalam keterangannya, dilansir dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Selasa (18/1/2022).
Hasanuddin menegaskan, pemecatan seorang pejabat publik biasanya dilakukan jika yang bersangkutan terjerat pelanggaran pidana berat atau kejahatan yang memalukan. Permintaan Arteria seolah menyiratkan bahwa penggunaan bahasa Sunda adalah bentuk kejahatan berat dan harus disanksi dengan pemecatan.
Video kritikan Budi Dalton selengkapnya bisa disaksikan di sini.
Berita Terkait
-
Disengat Lebah, Anak Kajati Sulawesi Utara Meninggal Dunia
-
Heboh Minta Pecat Kajati, Arteria PDIP: Saya Bantu Jaksa Agung Supaya Tidak Ada Sunda Empire
-
Peneliti BRIN Ingatkan Ancaman Gempa Megathrust Selat Sunda Magnitudo 8,7
-
Prediksi Duet Ganjar dan Puan di Pilpres 2024, Pengamat: Saya Pikir Berat
-
Arteria Dahlan Minta Jaksa Agung Pecat Kajati Jabar Gara-gara Pakai Bahasa Sunda, Budayawan: Rusak Citra PDI Perjuangan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan