Suara.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Reinhard Golose membantah pihaknya telah mengantongi deretan nama artis maupun pihak lain yang menggunakan narkoba.
Petrus berujar apabila BNN sudah mengantongi nama-nama pengguna, sudah barang tentu langsung dilakukan penangkapan terhadap mereka tanpa harus menunggu giliran waktu.
"Kalau kami sudah kantongi pasti kami tangkap pak, jadi tidak ada seperti cerita bahwa kalau sudah kantongi tapi sambil ditunggu," kata Petrus, Kamis (20/1/2022).
Terkait penangkapan artis pengguna narkoba, Peteus berujar bahwa BNN jarang melakukan penangkapan.
"Memang kaitan dengan selebriti, kami mungkin kita jarang untuk menangkap selebriti, biasanya di kesatuan atau institusi yang lain, dan kami tidak," ujar Petrus.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Heru Widodo meminta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Reinhard Golose mengejar dan menindak para bandar dan pengedar, bukan hanya pengguna.
Hal itu ia pinta seiring banyaknya penangkapan terhadap artis penyalahguna barkoba.
Dari catatannya, Heru menghitung sudah 13 selebriti yang ditangkap terkait narkoba. Mulai dari kalangan komika, musisi, dan pemain sinetron. Bahkan awal 2022 juga dihebohkan dengan penangkapan Ardito Pramono dan Fico Fachriza
"Saya ingin sampaikan, jangan sekadar penggunannya pak, jangan sekadar korbannya saja yang ditindak. Justru yang harus kita pendalaman adalah ini tentu pasti ada bandarnya," kata Heru dalam rapat kerja dengan BNN, Kamis (20/1/2022).
Baca Juga: Akui Ikut Perangi Narkoba, Anggota DPR Kenakan Jaket War On Drug Mirip Punya BNN saat Rapat
Heru menyampaikan adanya stigma di masyarakat yang meyakini bahwa kepolisian dan BNN sudah mengantongi deretan nama pengguna narkoba. Sehingga hanya menunggu giliran untuk menangkap.
"Ini saya kira perlu pak, kalau memang sudah betul tahu ya langsung saja sikat bandarnya. Jangan kemudian pemakainya ditangkap-tangkapi, tapi bandarnya langsung," ujar Heru.
Berita Terkait
-
Legislator PKS: Ada KPK Koruptor Makin Banyak, Ada BNN Peredaran Narkoba Makin Besar
-
Ada Stigma Kantongi Deretan Nama Pengguna Narkoba, Kepala BNN Diminta Sikat Bandar bukan Cuma Artis
-
Akui Ikut Perangi Narkoba, Anggota DPR Kenakan Jaket War On Drug Mirip Punya BNN saat Rapat
-
BNN RI Berhasil Menyita Sabu Seberat 31,63 Kg di Kalimantan Barat
-
Asesmen Dikabulkan BNN, Pedangdut Velline Chu Diizinkan Rehabilitasi
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka