Suara.com - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan anjing liar yang berkeliaran di jalan dimusnahkan. Bahakan, mereka sudah membuat anggaran agar program ini berjalan.
"Kami usulkan anggarannya di APBD Perubahan dan rencana kerja (Renja) instansi ini tahun 2022," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, di Mukomuko, Minggu (23/1/2022).
Pemerintah Kabupaten Mukomuko selama empat tahun berturut-turut tidak melakukan kegiatan eliminasi anjing liar yang berkeliaran di permukiman penduduk dan fasilitas umum di daerah ini.
Pihaknya tidak bisa melaksanakan kegiatan eliminasi anjing liar selama ini karena tidak adanya anggaran dalam APBD untuk membiayai kegiatan tersebut.
Ia mengatakan, anggaran tersebut untuk membeli racun dan biaya operasional tim gabungan pemerintah setempat dalam melaksanakan eliminasi anjing liar.
Tim gabungan pemerintah daerah setempat tersebut terdiri dari TNI, polisi, Satpol PP dan pemerintah desa dan organisasi persatuan berburu babi.
Menurutnya selama empat tahun terakhir populasi anjing liar yang tersebar di 15 kecamatan meningkat drastis dibandingkan sebelumnya.
Namun jumlah korban gigitan hewan penular rabies selama tahun 2021 menurun dari sebanyak 85 orang menjadi 61 warga.
Ia menyebut kasus gigitan hewan penular rabies menurun karena warga masyarakat setempat semakin waspada terhadap hewan ini.
Selain itu mayoritas hewan peliharaan yang menggigit manusia tersebut dan hewan peliharaan masyarakat lainnya telah mendapat vaksin untuk mencegah hewan tersebut terkena penyakit rabies.
Sementara itu, sebelum eliminasi anjing liar, pemerintah setempat menyosialisasikan kepada masyarakat terutama yang memiliki hewan peliharaan anjing di rumahnya.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya meminta masyarakat mengikat anjingnya untuk mengantisipasi jangan sampai anjing peliharaan warga memakan racun dari tim gabungan pemerintah setempat. (Antara)
Baca Juga: Pemkab tak Sanggup Bayar Gaji, Ratusan Guru Honorer di Mukomuko Dirumahkan
Tag
Berita Terkait
-
3 Desa di Gianyar Bali Jadi Sasaran Vaksinasi Rabies
-
Viral Hewan Ternak di Bandung Barat Mati Misterius dengan Kondisi Mengenaskan, Sosok Ini Diduga Pelakunya
-
Penjual Hewan di Pasar Burung Satria Denpasar Kedapatan Jual Kera Ekor Panjang
-
Pemkab tak Sanggup Bayar Gaji, Ratusan Guru Honorer di Mukomuko Dirumahkan
-
Warga Pagelaran Mengeluh Kesulitan Dapat Vaksin Anti Rabies di Puskesmas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri