Suara.com - Video Edy Mulyadi menyebut Kalimantan sebagai tempat jin membuang anak beberapa waktu lalu sempat viral.
Pernyataan kontroversial tersebut sontak menyulut kemarahan masyarakat Kalimantan.
Diketahui, masyarakat Dayak menggelar aksi ritual potong kepala hewan. Ritual ini terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @jumianto_RK, Senin (24/01/2022).
"Ritual Dayak buat Edy Mulyadi, Azam Khan. Tak cukup dengan kata maaf," caption cuitan itu seperti dikutip oleh Suara.com, Selasa (25/01/2022).
Dalam rekaman video tersebut, memperlihatkan gerombolan masyarakat Dayak membuat lingkaran di jalan. Mereka menggunakan pakaian adat suku dayak.
Suasana ritual ini terlihat begitu menegangkan. Apalagi diiringi dengan tabuhan alat musik tradisional seperti gendang.
Hewan yang akan dipotong diletakkan diletakkan di atas daun pisang di jalan. Beberapa orang memegangi hewan tersebut supaya tidak bergerak.
Seorang pria yang berdiri mengeluarkan mandau dari wadahnya. Pria ini kemudian memotong kepala hewan yang tidak jelas itu sebanyak tiga kali gesekan.
Ketika proses pemotongan kepala hewan dilakukan terdengar teriakan dari masyarakat di sana. Nama Edi Mulyadi disebut hingga beberapa kali dalam ritual ini.
"Terimalah kematianmu Edy," ucap seseorang menggunakan pengeras suara.
Di lain tempat Pasukan Merah Dayak juga marah dengan perkataan Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan.
Pasukan Merah Dayak melakukan pernyataan sikap melalui sebuah video yang beredar di media sosial.
Dalam video itu sejumlah pria menggunakan pakaian adat Dayak. Pria ini masing-masing membawa senjata tradisional mandau. Ekspresi wajah mereka tampak garang.
Mereka merasa perkataan Edy Mulyadi menghina dan melukai hati masyarakat Kalimantan.
"Dengan ini menyatakan sikap terkait apa yang disampaikan oleh saudara Edy Mulyadi tentang pulau Kalimantan sebagai tempat pembuangan jin membuang anak. Dan itu sangat menyakiti dan menyinggung perasaan kami penduduk asli Kalimantan dan juga orang yang berdomisili di Kalimantan," kata salah satu pria dalam video.
Tag
Berita Terkait
-
Pemuda Dayak Kalbar Minta Edy Mulyadi Dihukum Adat, Laporan akan Diproses Presiden Majelis Adat Dayak Nasional
-
Sejumlah 364 Terduga Teroris Ditindak Sepanjang 2021, 16 di Antaranya Terafiliasi Ormas Terlarang
-
Bertangan Besi, Direktur Eksekutif KPN Adib Miftahul Sebut Ahok Layak Pimpin Otorita IKN di Nusantara
-
Bareskrim Polri Pastikan Kasus Edy Mulyadi akan Ditindak
-
Ambil Alih Kasus Edy Mulyadi, Bareskrim Polri Terima 3 Laporan Polisi, 16 Pengaduan dan 18 Pernyataan Sikap
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!