Suara.com - Pengamat politik Ujang Komarudin memberikan komentar soal usulan PDIP mengajukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi Kepala Otorita IKN.
Ujang pun menyebut nama Megawati dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bisa saja antara Megawati dengan Presiden Jokowi sedang gocek-gocek bola," ujar Ujang, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (31/1/2022).
Menurut Ujang, ada kemungkinan Megawati menawarkan nama Ahok ke presiden.
Kemudian, nantinya Jokowi yang akan memutuskan.
"Bukan bentuk dekte, tetapi bentuk permainan halus saja. Permainan anatra PDIP dengan Presiden," ungkapnya.
Ujang berpendapat, seharusnya PDIP mengusulkan nama lain yang lebih bagus.
Menurutnya, masih banyak orang yang lebih layak dan berintegritas.
"Dari 273 juta rakyat Indonesia banyak orang-orang yang hebat, berintegritas, tak bermasalah, dan tak kontroversial, juga banyak yang tak pernah kena pidana," jelas Ujang.
Baca Juga: Keras! PDI Perjuangan Anggap Anies Baswedan Abaikan Kebijakan Jokowi dan Ahok yang Spektakuler
Ujang menilai Ahok tak bisa menjadi kepala otorita karena merupakan sosok kontroversial.
"Sedangkan Ahok sosok kontroversial dan pernah dipidana. Masa iya bangsa ini berkutat pada orang-orang yang bermasalah," ucapnya.
Kemudian, Ujang mengatakan, apabila Jokowi benar-benar memilih Ahok maka akan banyak masalah.
"Kalau Ahok dipilih bisa ambyar, karena rakyat akan menuding Jokowi memang specialkan Ahok, padahal Ahok banyak masalahnya," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Jagokan Ridwan Kamil Jadi Kepala Otorita IKN, Qodari: Ahok Komunikasinya Buruk
-
Terbaru! Pemerintah Tengah Susun 10 Aturan Turunan UU IKN, Termasuk Peraturan Soal Kepala Otorita
-
Keras! PDI Perjuangan Anggap Anies Baswedan Abaikan Kebijakan Jokowi dan Ahok yang Spektakuler
-
Pengamat Sebut Manuver Golkar Bisa Jadi Ancaman PDIP
-
Pemeriksaan Kedua Hari Ini, Edy Mulyadi Siapkan Pakaian dan Peralatan Mandi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan