Tak mau naik mobil jemputan, ia akhirnya bersama sang ayah menuju HAH dengan sepeda motor.
Tempat Karantina Tak Layak
Sesampainya di tempat karantina, ia kaget dengan pemandangan hotel yang tak layak. Ruangan bau tikus dan lembap atap juga bocor di mana-mana.
Tak sampai di situ, penampakan kamar inap lebih membuatnya syok.
"Sampai kamar lebih shock lagi.Isinya kayak gini, kulkas ada tapi mati. Kloset ada noda coklat-coklat jijik dan bau banget," tambahnya.
Saat menjalani karantina, sampah hanya sehari sekali diambil hingga bau.
"Trus anehnya, kalau karantina dipaksa di fasilitas pemerintah kan berarti karena fasilitas kita enggak mumpuni ya, lha kok malah tambah kyk gini? Ini mah negatif covid trus positive herpes sama pes gimana," imbuhnya lagi.
Selain itu, tak ada tenaga kesehatan yang standby.
"Sempet ada yang ada keluhan di salah satu kamar. Di WA jam berapa, baru ditangani jam berapa. Gila padahal kan harusnya fasilitas lebih ready," ungkapnya.
"Ohya penting juga nih. Kan semua dikarantina tanpa pandang bulu ya di sini. Termasuk orang tua-tua yang sepuh banget dan pakai alat bantu jalan. Tapi liftnya rusak dong udah lama banget," tambahnya.
Tes PCR juga jadwalnya tak menentu dan hasilnya tak dikasih tahu.
"Sempet ada yang nanya di grup pun dibilang hasil PCR kita itu dirahasiakan," tulisnya.
Setelah curhatannya viral di media sosial, ia kembali menegaskan bahwa ia kecewa mengepa harus dipaksa karantina padahal ia punya tempat isolasi. Ia juga menyesalkan fasilitas yang terlihat belum siap untuk karantina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa