Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memahami kalau masyarakat kerap menggunakan sertifikat tanah sebagai jaminan pengajuan pinjaman ke bank. Akan tetapi, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan pinjaman tersebut untuk membeli barang-barang mewah.
Itu disampaikan Jokowi saat membagikan sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Sudirman, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Kamis (3/2/2022).
"(Uang pinjaman bank) jangan sekali-kali dipakai untuk barang-barang kemewahan, enggak bisa nyicil saya jamin, harus untuk hal-hal yang produktif," kata Jokowi dikutip melalui video yang ditayangkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Jokowi meminta masyarakat bisa lebih bijaksana saat mengajukan pinjaman ke bank dengan jaminan sertifikat tanah. Lebih baik, menurutnya pinjaman tersebut dijadikan modal usaha yang hasilnya nanti bisa untuk membayar pinjaman.
"Hati-hati kalau pinjam ke bank pas ke luar uangnya, enak banget wah dapet sertifikat masukkan ke bank dapat Rp 600 juta, yang Rp 300 juta beli mobil dulu, Rp 300nya untuk usaha. Nah begitu, 6 bulan enggak bisa nyicil mobil enggak bisa nyicil pinjaman, itu hati-hati," pintanya.
Selain itu, Jokowi juga menerangkan kalau sertifikat tanah yang diberikan oleh pemerintah tersebut membantu warga yang semisal terlibat dalam sengketa. Ia meyakini kalau sertifikat tanah itu bisa menjadi produk hukum sah bagi masyarakat supaya lahannya tidak asal diklaim oleh orang lain.
"Ini yang namanya pentingnya kepastian hukum hak atas tanah yang namanya sertifikat tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki."
Berita Terkait
-
Aksi Motoran Jokowi di Danau Toba Disentil Iwan Fals: Kayaknya, Masa Kecilnya Kurang Bahagia
-
Presiden Jokowi Serahkan SK Hutan Sosial 16 Ribu Hektar dan TORA, Andi Sudirman: Untuk Kesejahteraan Masyarakat
-
Bagi-Bagi SK Lahan ke Petani, Jokowi: Kalau Dipindah Tangan, Kami Bakal Cabut!
-
Bagikan SK Hutan Sosial Hingga TORA, Jokowi Wanti-Wanti Lahan Jangan Sampai Tidak Digarap
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek
-
Udang Beku Radioaktif di Cikande: Zulhas Klaim Tak Ganggu Ekspor Nasional
-
Sebelum 'Adu Geber' di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Merapat ke Istana
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati