Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora memberikan peringatan terkait pelaksanaan pemilu 2024.
Fahri Hamzah mengaku khawatir mengenai pelaksanaan Pemilu 2024.
Ia menilai Pemilu 2024 lebih rumit dibanding pemilu sebelumnya.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Fahri khawatir beban bagi penyelenggara pemilu jadi sangat berat.
Hingga pada akhirnya mengganggu kesiapan dan stamina penyelenggara pemilu.
Sebab, selain memilih anggota DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, anggota DPR, anggota DPD dan presiden-wapres, pemilu 2024 juga memilih kepada daerah.
Oleh sebab itu, Fahri Hamzah mengusulkan agar Pemilu 2024 tidak digelar serentak.
"Jangan sampai pesta demokrasi jadi pesta kematian," kata Fahri, dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (4/2/2022).
Sebelumnya, pada Pemilu 2019, terdapat ratusan petugas KPPS yang meninggal saat menjalankan tugas.
Petugas yang meninggal didiagnosis kelelahan karena seharian penuh mengawal jalannya pemilihan.
Sementara itu, Pemilu 2024 telah ditetapkan akan digelar pada 14 Februari 2024.
Keputusan tersebut dituangkan KPU dalam Keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022 yang diteken pada Senin (31/1/2022).
Pada 14 Februari 2024, rakyat akan memilih Presiden-Wapres, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
Sementara, pemungutan suara Pilkada akan digelar 27 November 2024.
Berita Terkait
-
Forum Ijtima Ulama Deklarasi Dukung Sandiaga Uno Jadi Capres 2024
-
Forum Ijtima Ulama Lampung Deklarasikan Sandiaga Uno Sebagai Capres di Pemilu 2024
-
Masih Berharap Presidential Threshold Dihapus, Fahri Hamzah: Ada Nama Bagus-bagus Tapi Tidak Bisa Maju
-
Sebut Parpol Kekuatan Bisnis Pengumpul dan Penjual Suara, Fahri Hamzah: 2024 Pemilunya Masih Suram
-
Pemilu Digelar Serentak 2024, Fahri Hamzah Khawatir Pesta Rakyat Berubah jadi Pesta Kematian
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama