Suara.com - Pengusaha sekaligus adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut-sebut kecipratan proyek ibu kota baru, Nusantara, di Kalimantan Timur. Berikut profil Hashim Djojohadikusumo.
Hashim dituding mendapatkan proyek Ibu Kota Negara baru (IKN) berupa pengadaan ari bersih yang digarap oleh perusahaan milik Hashim. Banyak orang bertanya-tanya, siapa Hashim Djojohadikusumo sebenarnya? Simak profil Hashim Djojohadikusumo berikut.
Profil Hashim Djojohadikusumo
Menyadur Wikipedia, Hashim Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 5 Juni 1953. Kakeknya, Margono Djojohadikusumo adalah pendiri Bank BNI 1946 dan mantan ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) 1945 serta Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo adalah Menteri Ekonomi dan pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi pada masa kepresidenan Soeharto. Terlahir di keluarga ekonom dan politikus, Hashim tak hanya mewarisi harta tapi juga kepiawaian kakek dan ayahnya dalam berbisnis.
Bermula dari staf magang sebagai analis keuangan di bank investasi di Prancis, Hashim yang menyelesaikan studi di bidang Politik dan Ekonomi di Universitas Pomona mulai memasuki dunia bisnis sebagai direktur di Indo Consult.
Kiprahnya melaju pesat dengan berhasil mengakuisisi PT. Semen Cibinong lewat perusahaannya, PT. Tirta Mas. Setelah itu, Hashim Djojohadikusumo mulai menanam saham di Bank Niaga dan Bank Kredit Asia, hingga ia dikenal sebagai taipan Indonesia, bahkan Asia.
Bersama sang kakak, adik bungsu Prabowo Subianto ini membeli perusahaan Kiani Kertas di Kalimantan Timur yang dulunya milik Bob Hasan.
Hashim Djojohadikusumo memperluas jaringan bisnisnya dengan menguasai konsesi lahan hutan 97 hektare yang tersebar di Aceh Tengah. Hal ini mendorongnya untuk memperluas jaringan hingga memiliki 3 juta hektare perkebunan, konsesi hutan, tambang batubara dan ladang migas di Aceh hingga ke Papua.
Laporan Forbes 2012 menyebut Hashim Djojohadikusumo sebagai salah satu pria terkaya di Asia dengan kekayaan mencapai USD 850 juta atau setara Rp 8,5 Triliun.
Tahun 2008, Hashim Djojohadikusumo mendirikan Arsari Pratama, sebuah PT yang kemudian dikenal sebagai ARSARI GROUP yang bergerak di bidang usaha umum.
Arsari Pratama, adalah perusahaan induk yang mencakup berbagai bisnis di bidang Agribisnis, Pertambangan, Kehutanan, serta Perdagangan dan Logistik. Arsari Group juga memiliki kelompok usaha budidaya mutiara dan perikanan, serta perdagangan, seperti Bima Sakti Bahari dan Tirtama Mutiara di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Di bidang pengelolaan hutan wisata, Arsari Group memiliki Wana Wisata Indah. Di bidang pertambangan, Arsari Group menjalankan bisnis peleburan timah dibawah PT. Mitra Stania Prima.
Hashim juga dikenal sebagai kolektor seni dan kerap melestarikan budaya Indonesia, utamanya budaya Jawa. Ia tercatat sebagai ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dan Persatuan Pedalang Indonesia (Pepadi).
Belakangan, ketika diisukan kecipratan proyek, Hashim menegaskan ketika itu proyek air bersih dibuat bukan karena akan ada Ibu Kota Negara. Ia mengatakan perusahaannya memiliki proyek air bersih di Kalimantan Timur sejak 2016.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Pembangunan Proyek Infrastruktur Kereta Api Dikebut Agar Tidak Terbengkalai
 - 
            
              Adik Prabowo Bantah Tudingan Dapat Proyek di IKN: Kebetulan Saja
 - 
            
              Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo Bidik Proyek Pengadaan Air Bersih di IKN
 - 
            
              Rincian Anggaran Mega Proyek di Wadas Bener, Jumlahnya Fantastis
 - 
            
              Yakin Prabowo Maju Sebagai Capres 2024, Sekjen Gerindra: Sosok Pemimpin yang Sudah Teruji
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045