Suara.com - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono menanggapi santai perihal spanduk dan baligo Arteria Dahlan di sejumlah titik di Kota Bandung.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia menilai hal itu sebagai dinamika di era demokrasi saat ini.
"Intinya spanduk dan baliho yang terpasang lalu hilang lagi dalam hitungan jam adalah dinamika di era demokrasi saat ini," kata Ono saat dikonfirmasi media, Kamis (10/2/2022).
Anggota Komisi IV DPR RI ini menduga spanduk dan baliho itu dipasang oleh orang yang tidak mau terekspos. Pasalnya, dalam spanduk itu tidak ada nama orang atau lembaganya. Ia menilai si pemasang masih kecewa kepada Arteria Dahlan walaupun sudah meminta maaf.
"Ya kita biasa saja. Tidak perlu disikapi terlalu mendalam. Lebih baik PDI Perjuangan terus menerus melakukan konsolidasi, komunikasi serta silaturahmi kepada sesepuh, inohong dan tokoh2 sunda di Jawa Barat untuk menegaskan bahwa PDI Perjuangan selalu dekat dengan adat dan budaya sunda," jelasnya.
"Seperti saya sudah bersilaturahmi kepada sesepuh Jawa Barat seperti Kang Tjetje, Ceu Popong dan beberapa Pupuhu Organisasi Kesundaan dan memastikan kader partai melaksanakan kerja politik kerakyatan," sambungnya.
Pantauan di lapangan spanduk 'Arteria Dahlan Politisi PDIP Musuh Sunda', itu terpajang di depan Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jawa Barat.
"Saya lihat ada spanduk itu saat melintas di Jalan Diponegoro," ujar, seorang warga Bandung, Adi (30)
Dia pun mengaku mendukung layaknya sebagian besar warga Sunda untuk mengutuk keras sikap Arteria Dahlan yang dianggap menghina suku Sunda.
Baca Juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan Diperkirakan 2,5-4 Meter
"Saya sebagai warga Sunda sangat mengutuk sikap Arteria itu, tapi menurut saya jangan sampai dipolitisasi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Soal Peristiwa Desa Wadas, Elektabilitas Ganjar Diprediksi Terpengaruh Tapi Elektabilitas PDIP Tidak
-
Peluang Ganjar-Puan di Pilpres 2024 Dibongkar: Berat, Kemungkinan Menangnya Jauh
-
Gunakan APBD untuk Proyek Formula E, PDIP: Pemprov DKI Lakukan Pembohongan Publik!
-
Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan Diperkirakan 2,5-4 Meter
-
Cuaca Ekstrem! Berikut Kumpulan Insiden Laut Saat Gelombang Tinggi di Sekitar Pelabuhan Merak
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Mengurai Perpol 10/2025 yang Dinilai Tabrak Aturan, Dwifungsi Polri Gaya Baru?
-
Bareskrim: Mayoritas Kayu Gelondongan Banjir Sumatra Diduga dari PT TBS
-
Tolak Bantuan Asing untuk Sumatra, Prabowo: Terima Kasih, Kami Mampu!
-
31 Perusahaan Resmi Diselidiki Diduga Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra, Siapa Jadi Tersangka?
-
Daftar Lengkap Perusahaan yang Disebut Kejagung Jadi Penyebab Banjir di Wilayah Sumatera
-
Demo Korupsi Pertambangan, Mahasiswa Desak KPK Periksa Komisaris PT LAM Lily Salim