Suara.com - Kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Dewan Perjuangan Nasional (DPN) melaporkan penceramah Haikal Hasan ke Bareskrim Polri, Jumat (11/2/2022). Laporan itu buntut pernyataan yang menyatakan Presiden pertama RI Soekarno kerap memenjarakan ulama.
Ketum DPN, Wanto Sugito, mengatakan pernyataan yang dilontarkan Haikal Hasan berpotensi menimbulkan konfilk. Atas hal itu, laporan harus dibikin guna mencegah hal tersebut.
"Ingin melaporkan saudara Haikal Hasan terkait pernyataannya yang mengatakan bung Karno tukang penjarakan ulama," kata Wanto.
Wanto melanjutkan, pernyataan Haikal Hasan juga membikin stigma seolah-olah kalau Soekarno bermusuhan dengan para ulama. Padahal, lanjut dia, pada kenyataannya Soekarno menyandang gelar Pahlawan Islam.
"Jadi, ada distorsi sejarah yang dilakukan oleh haikal Hasan. Padahal sejarah mengatakan misalnya pada 1965 Bung Karno mendapatkan gelar Pahlawan Islam, Pahlawan Kehormatan dari pemimpin-pemimpin Islam Asia afrika pada tahun 1965," sambungnya.
Meski demikian, kepolisian meminta agar DPN untuk melengkapi berkas laporan. Atas hal itu, DPN melalui Ketua Bidang Keagamaan dan Ketuhanan, Irfan Fahmi menyebut pihaknya akan kembali datang ke Bareskrim pada pekan depan.
"Diminta lengkapi berkas jadi kemungkinan Senin (atau, red) Selasa kami kembali lagi," ucap Irfan.
Irfan melanjutkan, berkas yang dianggap belum lengkap berkaitan dengan keorganisasian. Pasalnya, dalam pelaporan itu bukan perorangan.
"Surat-surat internal secara organsiasi karena kamu laporkan secara organisasi. Maka, kelengkapan formil organisasi harus dilengkapi," pungkas Irfan.
Baca Juga: Resmikan Monumen Soekarno, Puan: Pembangunan di Jawa Harus Bisa Dirasakan Anak-anak Morotai
Berita Terkait
-
Sebut Haikal Hassan Hina Soekarno, Ruhut Sitompul: Harus Segera Diproses Hukum
-
Puan Maharani Meletakkan Batu Pertama Pembangunan Patung Soekarno di Sulawesi Utara
-
Resmikan Monumen Soekarno, Puan: Pembangunan di Jawa Harus Bisa Dirasakan Anak-anak Morotai
-
Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Bandara Tersibuk Dunia Pada Januari 2022 Versi OAG Inggris
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?
-
Mengenal Sushila Karki, Nenek 73 Tahun Pilihan Gen Z yang Jadi PM Wanita Pertama Nepal