Suara.com - Ustaz Haikal Hassan kembali diporkan ke pihak kepolisian, kali ini Ustaz berdarah Betawi itu dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh organisasi sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM).
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia dilaporkan karena diduga menuduh Bung Karno tukang penjarakan Ulama.
"Kami laporkan Haikal Hasan ke Bareskrim Polri atas tuduhan keji dan fitnah yang menyudutkan Bung Karno sebagai tukang penjarain para ulama," kata Ketua Umum REPDEM Wanto Sugito di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/2/2022).
Sugito menilai, apa yang ditudingkan Ustaz Haikal itu merupaka fitnah yang keji. Pasalnya banyak guru Bung Karno seorang ulama ternama kala itu.
Karena itu, Sugito meminta agar mulut Ustaz Haikal itu tak sembarang menuding Bung Karno.
"Mulutnya (Haikal) harus diberi pelajaran agar tidak hobi menyesatkan sejarah yang berpotensi mengadu domba anak bangsa, ini harus segera diperoses polisi," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Sugito, tudingan yang disampaikan Haikal itu merupakan bukti bahwa yang bersangkutan tak faham betul tentang sejarah.
Sugito juga menyesalkan fitnah yang disampaikan Haikal itu yang diduga akan berimbas untuk mendidik generasi pendengki.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Kalau sejarah dikarang-karang sendiri seperti ini, kasian generasi berikutnya, jadi generasi pendengki semua. Repot ini," ujarnya.
Baca Juga: Muncul Patung Banteng Celeng, Mantan Wali Kota Solo: Tidak Ada Hubungannya dengan Pilpres 2024
"Bagaimana mau bangun bangsa, kalau sejarah yang ada saja diotak atik. Yang seperti ini nih yang buat negara tidak maju-maju," tandasnya.
Sebelumnya, video lawas Haikal Hasan kembali viral. Dalam video itu ia menuding Bung Karno tukang penjarain ulama dan menyinggung soal ijtima Ulama tahun 1957 di Palembang.
Haikal dalam video tersebut juga menuding Bung Karno bersama PNI, PKI dan para Nasakomnya ngatai ngatai para ulama yang sedang melakukan muktamar pada tahun 1957 tersebut. Kata Haikal, Bung Karno menuduh pertemuan rapat muktamar itu amoral.
Tag
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Pamer Data Jakarta Bebas Macet, Politisi PDIP: Gubernur Ini Lucu
-
Warga Tangsel Divonis Positif Covid-19 Tanpa Tes, Haikal Hassan Dipolisikan soal Soekarno Tukang Penjarakan Ulama
-
Tuding Presiden Soekarno Tukang Penjarakan Ulama, Haikal Hasan Dipolisikan
-
Viral di Twitter Atap Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Bocor, Tampak Seperti Air Terjun
-
Muncul Patung Banteng Celeng, Mantan Wali Kota Solo: Tidak Ada Hubungannya dengan Pilpres 2024
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga