Suara.com - Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menanggapi soal buntut curhatan Puan Maharani.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Puan Maharani menjadi sorotan terkait curhatannya.
Puan bercerita bahwa dirinya tak disambut oleh seorang gubernur saat berkunjung ke daerah.
Catur Nugroho menyebut, Puan Maharani tak akan mendapatkan teguran dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, kemungkinan tersebut sangat kecil lantaran Puan memiliki posisi tinggi di PDIP.
"Sepertinya tidak mungkin (ditegur, red), mengingat posisi Puan sebagai putri dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri," kata Catur, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (14/2/2022).
Catur mengatakan hal ini dapat berakibat buruk terhadap pandangan politik.
Selain itu, ucapan Puan dinilai tidak pantas lantaran sebagai Ketua DPR.
"Hal seperti ini tidak seharusnya dilakukan seorang Ketua DPR, sekaligus pengurus partai terbesar di Indonesia," tandasnya.
Catur memberikan saran sebaiknya ada perubahan nyata di internal PDIP.
"Itu pernah saya sampaikan terkait dinasti politik di tubuh partai demokrasi (PDIP)," jelasnya.
Sebelumnya, Puan Maharani curhat merasa kesal karena ada gubernur yang tak mau menyambut dirinya saat kunjungan kerja.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Puan mengatakan gubernur tersebut tidak bangga dengan dirinya.
Hal tersebut ia ungkapkan pada saat rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022) lalu.
"Saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23. Begitu saya datang nggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak nggak semangat gitu. Padahal, harusnya jadi kebangaan loh, ada kebangaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," kata Puan.
Berita Terkait
-
Minta Permenaker Ditinjau Ulang, Puan Maharani: JHT Bukan Dana dari Pemerintah, Tapi Hak Pribadi Pekerja dan Buruh
-
Puan Maharani Curhat Tak Disambut Gubernur, Pengamat Singgung Soal Sikap Arogan dan Adigung
-
Megawati Disebut Tak Restui Duet Prabowo Subianto-Puan Maharani di Pilpres 2024: Ogah Kader PDI P Jadi Cawapres
-
PDI Perjuangan Diprediksi Kalah di Pilpres 2024 Jika Paksakan Duet Ganjar Pranowo-Puan Maharani
-
Duh! Curhat Warganet soal Tetangga Maksa Minjam Uang, Sampai Dicegat saat Belanja
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya