Suara.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, meminta Pemerintah Indonesia membantu muslim India yang ditindas kalangan mayoritas.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia meminta pemerintah lewat dubes untuk menghentikan tindakan ekstrimisme tersebut.
"Saya berharap, Pemerintah RI melakukan langkah-langkah penting meyakinkan Pemerintah India melalui Dubes India untuk menghentikan ekstrimisme ini," kata Sudarnoto lewat keterangannya, dikutip Senin (14/2/2022).
Sudarnoto merasa sakit hati melihat tindakan brutal Pemerintah India terhadap warga minoritas Muslim di India. Dia menilai, tindakan brutal mayoritas terhadap muslim India melanggar HAM.
"Bisa jadi komunitas agama lain yang menyadari dan mengerti betul tentang Hak Asasi Manusia (HAM) akan terusik dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah India," katanya.
Sudarnoto menuturkan, India yang saat ini dipimpin oleh kelompok ultra nasionalis Hindu ekstrem hanya akan mempertontonkan kekejaman dan tindakan kekerasan terhadap minoritas Muslim di India yang disponsori oleh negara.
Bahkan, menurutnya, Pemerintah India bukan hanya melakukan tindakan diskriminasi, melainkan nampak dengan jelas membangun, mengembangkan, dan memperkuat spirit Islamphobia.
"Sikap dan tindakan ini sudah dipastikan merusak demokrasi dan perdamaian yang sejak awal justru diajarkan oleh Gandhi, (yaitu) misi penting universal declaration of human rights," ungkapnya.
Sudarnoto mengungkapkan, misi memberikan tempat, menghormati, dan melindungi hak warga negara telah dirusak secara sistematis melalui keputusan politik India yang ekstrem.
Baca Juga: Bantah Islamkan Natasha Wilona, Gus Miftah: Itu Hoaks, Saya Belum Pernah Bertemu
Seharusnya, kata dia, Pemerintah India belajar dari Indonesia yang mayoritas Muslim. Namun, sangat toleran memberikan tempat bagi minoritas seperti Hindu dan agama lain.
Bahkan, lanjutnya, banyak candi Hindu, Budha, kuil, klenteng, dan gereja diberi tempat dengan baik oleh umat Islam Indonesia.
"India harus membuka mata dan hati bahwa orang Hindu tenang di Indonesia," tegasnya.
Berita Terkait
-
Hukum Merayakan Valentine dalam Islam Menurut Pandangan MUI, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah
-
Bak Siram Bensin di Api, Gubernur Kerala India Sebut Jilbab Tak Penting untuk Muslimah
-
Ujian Kenaikan Tingkat Pagar Nusa Pesantren Qarnul Islam Jember
-
Dikenal Sebagai Bulan Sial, Padahal Ini 5 Keutamaan Bulan Safar yang Perlu Diketahui Umat Islam
-
Bantah Islamkan Natasha Wilona, Gus Miftah: Itu Hoaks, Saya Belum Pernah Bertemu
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah