Dorongan bagi Pemerintah Australia untuk membeli tanah
Hingga saat ini, masih belum jelas apakah PM Australia akan menepati tawarannya mendanai pembelian tanah seluruhnya atauhanya jaminan pembelian tanah sebesar 45 miliar rupiah.
Perdana Menteri Australia sebelumnya, Julia Gillard dan Kevin Rudd, pernah menawarkan pendanaan sehargaA$450,000 (Rp4 miliar), namun tidak diketahui apakah tawaranini masih berlaku.
Partai oposisi Australia mendorong pemerintah untuk mengalokasikan "danaanggaran secukupnya" dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia serta pemangku kepentingan lainnya untuk membangun taman perdamaian tersebut sebelum peringatan 20 tahun.
Anggota partai buruh Luke Gosling mengatakan 88 warga Australia yang meninggal "dan mereka yang tidak terdata dalam peristiwa Bom Bali 2002 tidak boleh dilupakan".
"Peristiwa bom ini sangat mengenaskan," ujar Luke.
"Australia dan Indonesia punya sejarah panjang bersama dan pembangunan Taman Perdamaian Bali di Sari Club ini termasuk dalam kepentingan negara."
Juru bicara Departemen Luar Negeri Australia mengatakan pemerintah mendukung rencana untuk membangun taman perdamaian dan telah berhubungan dengan BPPA.
"BPPA mengatakan pada Pemerintah Australia bahwa asosiasi tersebut kini secara resmi sudah tutup," ujar juru bicara tersebut.
"BPPA telah mengurungkan niatnya untuk membeli tanah karena negosiasi yang tidak berujung dan telah menyatakan bahwa dana dari Pemerintah Australia tidak lagi dibutuhkan."
Baca Juga: Cerita Hermawan Sulistyo di Malam Bom Bali Meledak, Saat Itu Polisi Belum Punya Pengalaman
Pemilik tanah bantah tuduhan 'tamak'
Akhir tahun lalu, BPPA akhirnya berhenti berkomunikasi dengan pemilik tanah setelah bertahun-tahun bernegosiasi.
Mereka menuduh pemilik menjual dengan harga "yang tidak masuk akal", yakni miliaran dolar, dan lebih mahal dari harga pasaran yang sebenarnya.
"
"Kami tidak siap membayar harga lebih dari yang sudah kami tawar," ujar Keith Pearce, anggota BPPA yang anaknya selamat dalam peristiwa Bom Bali.
"
Tujuh teman Keith dalam Klub Sepak bola Kingsley meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Berita Terkait
-
5 Fakta Umar Patek, Mantan Teroris Bom Bali yang Viral Kini jadi Barista
-
Tio Pakusadewo Cerita Kedekatan dengan Pelaku Bom Bali 1: Dia Guru Ngaji Saya
-
Yusril Soal Pemulangan Hambali dari Penjara Guantanamo, Berpeluang Gagal Diadili di Kasus Bom Bali?
-
Cerita Horor Dian Sastro Saat Berada di Hotel Bali: Bisanya Doa Baru Al-Fatihah
-
Rekam Jejak Pendidikan Abu Bakar Ba'asyir, Eks Napi Teroris Resmi Dukung Anies-Cak Imin?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian