Suara.com - Puluhan warga gruduk kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2022). Mereka yang berjumlah sekitar 20 orang ini merupakan warga dari Kampung Blok Limbah, Blok Eceng dan Blok Empang.
Mereka tampak membawa jerigen kosong yang diletakkan di depan pager Balai Kota.
Kedatangan mereka untuk menyerahkan surat pengajuan pelayanan air bersih kepada Anies. Puluhan warga tersebut akhirnya ditemui oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris.
Salah satu warga Blok Eceng, Nurweni mengatakan bahwa permukiman kampung di wilayah Blok Limbah, Blok Eceng, dan Blok Empang telah ada dan bertumbuh sejak tahun 1980-an. Mayoritas pekerjaan warga kata Nurweni sebagai bekerja sebagai nelayan tradisional yang meliputi nelayan tangkap, nelayan pengolah, dan pedagang ikan.
Dalam surat yang ditujukan kepada Anies, Nurweni mengungkapkan hingga saat ini belum ada layanan air bersih di permukimannya. Hanya satu titik kios air, namun dioperasikan secara komersial.
"Sejak pertama kali kampung bertumbuh hingga sekarang belum pernah, ada layanan air minum dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang masuk ke lokasi," ujar Nurweni saat membacakan isi surat pengajuan air bersih kepada Anies di depan Balai Kota, Jakarta, Selasa (22/2/2022)
Nurweni menuturkan saat ini jumlah warga di Blok Limbah sebanyak 368 jiwa, Blok Eceng sebanyak 678 jiwa, dan Blok Empang sebanyak 3.922 jiwa.
Selama ini warga kata dia, mengkonsumsi air minum dengan cara membeli air yang bersumber dari air isi lang galon dan air kemasan dalam botol.
Adapun rata-rata konsumsi air untuk minum per jiwa sekitar 3 liter dan air untuk masak per keluarga yakni sekitar 25 liter.
"Harga air minum dalam kemasan galon Rp.6.000,-/galon (18 liter) dan air minum dalam kemasan botol seharga Rp. 4.000 /botol (1,5 liter). Jika dirupiahkan maka kebutuhan air untuk minum dan masak dalam satu keluarga per hari sebesar Rp. 13.000," tutur Nurweni.
Dalam suratnya, Nurweni juga memaparkan kebutuhan cuci mandi warga yang menggunakan air yang bersumber dari air tanah dalam dan pikulan.
Jumlah kebutuhan air bersih untuk cuci dan mandi per keluarga per hari rata-rata membutuhkan 200 Liter, sehingga dikalikan harga per pikul sebesar Rp.5.000, maka per keluarga per hari mengeluarkan uang sebesar Rp25.000.
"Jika kita jumlahkan kebutuhan air baik untuk minum dan cuci mandi maka kebutuhan per keluarga per hari sebanyak 228 liter atau sebesar Rp38.000, atau sebesar Rp.1.140.000 -/bulan," papar Nurweni.
Kemudian kata Weni, jika dikalikan dengan jumlah keluarga yang ada di Blok Limbah sebanyak 105 keluarga, Blok Eceng sebanyak 201 keluarga, dan Blok Empang sebanyak 980 keluarga, maka didapat jumlah uang per hari untuk kebutuhan air sebesar Rp 48.868.000 atau per bulan sebesar Rp.1.466.040.000 .
Sehingga kata dia, sangat membebani ekonomi keluarga yang mayoritas warga yang berprofesi di bidang nelayan tradisional dan sector ekonomi informal lainnya.
Berita Terkait
-
Pengamat Sebut Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Punya Peluang Diusung Nasdem
-
Bidik 3 Sosok Gubernur di Jawa untuk Diusung Sebagai Capres, Nama Ini yang Paling Mungkin Dipilih Nasdem
-
Nasdem Disebut Bakal Rugi Besar Jika Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024
-
Gubernur Anies Baswedan Resmikan Nama Jalan hingga Jembatan di Pulau Reklamasi
-
Anies Harap Pembangunan RDF Plant Jadi Solusi Pengolahan Sampah Terpadu Di TPST Bantargebang
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?