Suara.com - Perang ideologi berkecamuk di Kuwait antara kaum konservatif dengan perempuan yang menuntut kesetaraan hak. Gesekan teranyar dipicu oleh kebijakan pemerintah melarang yoga karena dinilai merendahkan marabat perempuan.
Semua berawal dari sebuah iklan yoga. Ketika seorang guru yoga asal Kuwait menawarkan paket liburan olahraga di tengah gurun pasir, kelompok konservatif seketika mengecam yoga sebagai "ancaman" terhadap moralitas perempuan.
Ketika pemerintah memutuskan melarang acara tersebut, seisi negeri sontak mendebatkan kesetaraan hak bagi perempuan.
Kisruh yoga di Kuwait merupakan plot teranyar dalam perang kebudayaan yang panjang seputar perilaku perempuan di ruang publik.
Kuwait adalah negeri kerajaan yang dikuasai klan-klan Arab dan kelompok konservatif. Belakangan dominasi tersebut diusik oleh gerakan modern yang menuntut kesetaraan hak bagi perempuan.
"Negara ini mundur dan semakin tertinggal dalam kecepatan yang tidak kita lihat sebelumnya," kata pegiat hak perempuan Kuwait, Najeeba Hayat.
Bagi masyarakat Kuwait, gerakan mereka mengusik kebanggaan lama sebagai kekuatan progresif di Teluk Persia.
Gambaran itu bersebrangan dengan aktivitas perempuan Kuwait yang semakin berani untuk turun ke jalan dan memenuhi udara kota dengan yel-yel kebebasan.
Dalam isu perempuan, Kuwait sudah tertinggal dibandingkan jirannya, Arab Saudi, yang Januari silam menggelar fesival yoga di udara terbuka.
Baca Juga: Arjun Kapoor Lakukan Iyengar Yoga, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan
Acara itu sendiri ditanggapi warga Kuwait di media sosial dengan pesan bernada ironis.
"Gerakan melawan perempuan di Kuwait selama ini selalu tersembunyi dan tidak terlihat, tapi sekarang ia muncul ke permukaan," kata Alanoud Alsharekh, pegiat perempuan yang sejak lama mengecam hukuman ringan bagi pelaku pembunuhan perempuan dengan dalih menjaga kehormatan.
"Ia merasuki kebebasan pribadi kami," imbuhnya soal budaya misoginik di pemerintahan.
Konservatisme di ujung tanduk
Beberapa bulan lalu, pemerintah menutup kelas tari perut di sebuah studio kebugaran. Sejumlah ulama menuntut kepolisian menahan instruktur yoga yang menawarkan liburan khusus untuk perempuan itu dengan alasan penistaan agama.
Mahkamah Agung Kuwait saat ini sedang menyidangkan kasus larangan terhadap Netflix terkait film yang tidak disensor.
Berita Terkait
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf