Suara.com - Seorang calon perwira prajurit karir TNI bernama Didi Angga Wiharja sempat terancam tidak lulus seleksi dikarenakan sering mabuk-mabukan, minuman beralkohol di masa lalu. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menganggap hal tersebut tidak relevan dengan aturan dan meluluskan Didi.
Hal tersebut terjadi saat Andika memimpin sidang Penilaian Panitia Penentu Akhir atau Pantukhir Penerimaan Calon PA PK TNI (Reguler) TA 2021. Saat itu, Andika bertanya soal calon prajurit nomor 49 karena hasil tes mental ideologi (MI)nya tidak memenuhi syarat.
"Kemudian 49 MInya kenapa nih? Tidak memenuhi syaratnya kenapa?" tanya Andika sebagaimana dikutip melalui YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Selasa (22/2/2022).
Kemudian dari pihak panitia menjawab bahwa calon prajurit nomor 49 tersebut tidak memenuhi syarat lantaran sering pesta minuman keras hingga mabuk sejak 2016 hingga 2017. Didi sebagaimana calon prajurit yang dimaksud itu dikatakan bekerja sebagai pemandu turis di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat.
Usai mendengar keterangan panitia, Andika menegaskan kalau masa lalu calon prajurit tersebut tidak relevan dengan syarat penerimaan seleksi. Sehingga Andika meloloskan Didi sebagai calon perwira prajurit karir.
"Masa lalu, begitu dia diterima semua peraturan perundangan berlaku, jadi ini tidak relevan, jadi nomor 49 lulus," ungkap Andika.
Wujudkan Cita-Cita Sang Ayah
Calon prajurit yang dimaksud iala Didi Angga Wiharja asal Mataram, Lombok Timur, NTB.
Pemuda dari Desa Anjani, Lombok Timur, tersebut sempat bekerja sebagai pemandu wisata di Gili Trawangan. Menurutnya, Gili Trawangan menjadi kawasan yang tidak terlepas dari dunia malam karena termasuk destinasi liburan para wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Mereka mohon maaf kalau minum alkohol itu sesuatu yang biasa mungkin, tapi mungkin di kami, kebudayaan kami agak sedikit tabu," kata Didi.
Meskipun tidak terbiasa dengan kehidupan malam dan minuman beralkohol, mau tidak mau Didi pun ikut tenggelam ke dunia itu karena harus bekerja secara profesional sebagai pemandu wisata.
"Tapi karena kita bergerak di service bahwa kita memperkenalkan bahwa kita mengajak supaya tamu itu supaya having fun jadi mau tidak mau kita mencobanya," ceritanya.
Pertama kali keinginan untuk menjadi prajurit TNI muncul ketika ia bertemu dengan seorang anggota Babinsa di wilayah Sembalun. Ia merasakan betul manfaat kehadiran Babinsa yang begitu dengan membantu masyarakat.
Karena pertemuan dengan Babinsa tersebut, Didi mulai berpikir untuk mencoba mengubah jalan hidupnya. Di tambah, ayah Didi memiliki cita-cita untuk menjadi seorang prajurit TNI.
Namun menurutnya, cita-cita ayahnya itu tidak dapat tercapai karena dilarang oleh ibu atau neneknya Didi. Alhasil, tekad Didi semakin kuat untuk menjadi prajurit TNI.
Berita Terkait
-
Rapat Pimpinan TNI-Polri dan Rapat Pimpinan TNI Jadi Satu, Jenderal Andika Perkasa Bakal Bahas Hal Ini
-
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Inginkan Modernisasi Alutsista untuk Mudahkan Prajurit di Lapangan
-
Alutsista Marinir Sudah Tua, Panglima TNI Ingin Alutsista TNI Sistem Digital Keluaran Terbaru
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti