Suara.com - Pasukan Rusia bersenjata lengkap semakin dekat ke ibukota Ukraina, Kyiv. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengerahkan segala kekuatan militernya untuk melawan gempuran demi gempuran dari Rusia. Sejauh mana kekuatan militer Ukraina dan Rusia?
Zelensky gencar meminta kepada para sekutu barat untuk melakukan lebih dari sekadar menjatuhkan sanksi untuk memaksa Rusia mengeluarkan pasukannya dari Ukraina. Namun, sekuat apa kekuatan militer Ukraina dan Rusia?
Melansir dari situs globarfirepower, Minggu (27/2/2022), simak berikut ini perbandingan kekuatan militer Ukraina dan Rusia yang perlu diketahui.
Kekuatan Rusia Vs Ukraina
Menurut Globalfirepower, Rusia menduduki posisi kedua sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia setelah Amerika Serikat. Sementara itu, Ukraina menduduki posisi ke 22 dari 140 negara dalam kategori kekuatan militer.
Diketahui, Rusia melancarkan serangan yang menargetkan infrastruktur militer Ukraina dan kota-kota besar dari berbagai arah, termasuk serangan udara dan rudal serta pasukan darat. Ukraina kemudian dipaksa untuk mempertahankan diri di berbagai bidang, menjelaskan bahwa ketipisannya membuat inferioritas mereka semakin buruk.
Para peneliti telah melaporkan serangan malware yang tampaknya telah disiapkan selama tiga bulan. Malware itu digunakan untuk menghapus data di ratusan komputer, termasuk Latvia dan Lithuania. Selain itu, serangan siber yang menargetkan situs web pemerintah Ukraina dan organisasi afiliasinya juga diluncurkan oleh Rusia.
Ketika Rusia menginvasi Krimea pada tahun 2014, Ukraina tidak siap untuk perang. Dewan Atlantik menyatakan bahwa mereka kekurangan tenaga kerja, peralatan dan pelatihan untuk bertahan melawan agresi Rusia.
Stok logistiknya sebagian besar adalah barang era Soviet, kecuali beberapa senjata. Ukraina telah berfokus pada modernisasi militernya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pengabaian selama beberapa dekade membuat tugas itu sulit.
Baca Juga: Puluhan Warga Sipil Tewas Akibat Invasi Rusia, Presiden Ukraina: Tindakan Mereka Mendekati Genosida
Militer Rusia Vs Ukraina
Menentang reunifikasi Krimea, NATO, dan Rusia telah berselisih untuk sementara waktu. Akibatnya, kawasan tersebut terkena imbasnya. Otoritas Ukraina dan negara-negara Barat mengklaim bahwa unit paramiliter Rusia telah menduduki perbatasan Ukraina selama bulan terakhir Revolusi Ukraina.
Meskipun demikian, Rusia bersikeras bahwa ini adalah pasukan pertahanan diri dan bukan unit militer. Para pejabat AS dan Eropa berpendapat bahwa ini sangat melanggar hukum internasional.
Ancaman terhadap tentara dan keluarga mereka telah menyebabkan Ukraina menarik pasukannya. Militer Rusia telah menguasai 189 pangkalan militer di Krimea dan mengerahkan 10.000 tentara di berbagai lokasi. Sekitar 80 tentara Ukraina ditangkap oleh unit penyerang Rusia di dekat pelabuhan Krimea di Feodosia.
Pengangkut personel lapis baja Rusia juga telah memasuki Pangkalan Militer Novofederoskoe dan Pangkalan Udara Belbek. Menurut tentara Ukraina, beberapa kapal serbu Rusia, termasuk dua helikopter, kapal tiga kecepatan, dan sebuah kapal tunda, telah menyita sebuah kapal angkatan laut Ukraina di lepas pantai Krimea.
Upaya Rusia untuk membangun Uni Soviet yang baru semakin nyata. Presiden Ukraina terdahulu Viktor Yanukovych melarikan diri ke Rusia dan meminta bantuan dari pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk memulihkan pemerintahan yang sah di negaranya. Presiden Sementara Ukraina Oleksandr Tuchynov percaya bahwa kedua negara akan menderita dari agresi Rusia.
Berita Terkait
-
Puluhan Warga Sipil Tewas Akibat Invasi Rusia, Presiden Ukraina: Tindakan Mereka Mendekati Genosida
-
Kemenlu Sudah Evakuasi 25 WNI dari Odessa Ukraina: Keamanan dan Keselamatan Selalu Jadi Prioritas Utama
-
Bila Rusia Kena Sanksi, Pengamat Bilang Indonesia akan Ikut Menderita
-
Cemaskan Ayah Terjebak di Ukraina, Bocah 8 Tahun Bikin Nyesek Tanya ke Ibunya 'Apa Aku Harus Berperang Juga?'
-
Sempat Tunjukkan Dukungan Terhadap Rusia, JD.ID Klarifikasi dan Sebut Akun Twitternya Diretas
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
-
Dipolisikan Buntut Ucapan Soeharto Pembunuh Rakyat, Ribka PDIP Tak Gentar: Dihadapi Saja
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026
-
Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Australia di Hotel Tempat Menginap, Ini yang Dibahas
-
Angka Perkawinan Anak Turun Jadi 5,9 Persen, KemenPPPA Waspadai Perubahan ke Nikah Siri
-
Jadi Lingkaran Setan Kekerasan, Kenapa Pelanggaran HAM di Indonesia Selalu Terulang?
-
Tindak Setegas-tegasnya! Geram Gubernur Pramono Soal 3 Karyawan Transjakarta Dilecehkan
-
Panas di Senayan: Usulan BPIP Jadi Kementerian Ditolak Keras PDIP, Apa Masalahnya?
-
Ahmad Luthfi Komitmen Berikan Pemberdayaan Kepada Perempuan