Suara.com - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mencatat sekitar 1.366 unit rumah warga rusak akibat gempa bermagnitudo 6,2 pada Jumat (25/2).
"Ini data sementara kerusakan rumah masyarakat yang berhasil dihimpun di lapangan selain kerusakan fasilitas umum," kata Koordinator Posko Data Gempa Pemkab Pasaman Barat Afrizal Azhar di Simpang Empat, Pasaman Barat, Senin (28/2/2022).
Ia merinci di Kecamatan Talamau rumah warga yang mengalami rusak berat sebanyak 150 unit, rusak sedang dan rusak ringan sebanyak 350 unit. Di Kecamatan Kinali rusak berat 30 unit, rusak sedang 51 unit dan rusak ringan 229 unit.
Kemudian di Nagari Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo rusak ringan sebanyak dua unit, Kecamatan Gunung Tuleh rusak ringan dua unit, Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman rusak berat sebanyak 217, rusak sedang 249 unit dan rusak ringan 63 unit rumah.
Di Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo rusak sedang 17 unit dan rusak ringan lima unit serta di Kecamatan Sungai Aur Pondok rusak ringan sebanyak satu unit.
"Ini data sementara kerusakan rumah masyarakat akibat gempa. Data ini bisa berubah karena petugas masih terus melakukan verifikasi dan validasi di lapangan," ujarnya.
Untuk korban meninggal dunia sebanyak enam orang, luka berat 22 orang, luka sedang dan luka ringan 42 orang, kerusakan enam fasilitas sekolah, empat fasilitas kesehatan dan kerusakan jalan di Kecamatan Talamau.
Hingga Senin, data pengungsi mencapai 8.000 orang tersebar di beberapa titik pengungsian.
Pengungsi di Jorong Timbo Abu sebanyak 1.000 orang, Jorong Mudik Simpang 1.500 orang, lapangan bola Jorong Limpato 1.500 orang, lapangan bola Kampung Tangah Jorong Pasa Lamo 1.000 orang.
Baca Juga: Heboh Isu Gempa Susulan Magnitudo 7,5 di Pasaman Barat, BMKG Jelaskan Soal Ini
Selain itu Kantor Bupati Pasaman Barat 2.800 orang, Suka Menanti Kecamatan Pasaman 200 orang serta warga yang mengungsi di depan rumah masing-masing menggunakan tenda.
"Data lokasi pengungsian ada sembilan titik yang tersebar di Kecamatan Talamau, Kinali dan Pasaman. Pengungsi juga ada yang pulang ke rumah masing-masing dan mayoritas masih bertahan di tenda pengungsian," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka