Suara.com - Para pejabat di lingkungan Kementerian Agama ramai-ramai memberikan pembelaan kepada Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, kali ini, Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amrullah yang menyatakan perlunya para pemangku kepentingan (stakeholder) PAI untuk menahan diri dan mencerna masalah dengan jernih.
Ini terkait berita mengenai sikap Menag Yaqut yang dianggap menyamakan azan dengan suara gonggongan anjing.
"Pak Menag sama sekali tidak memiliki niat, eksplisit maupun implisit, lahir maupun batin, untuk menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing," kata Amrullah dikutip dari laman Kemenag, Senin (28/2).
Saat ini, lanjutnya, banyak sekali pemberitaan yang menyudutkan Gus Yaqut, sapaan Menag, dengan dasar sesat pikir dan suuzan.
Oleh karena itu, Amrullah meminta masyarakat jangan mudah terpengaruh dan terbawa olehnya.
"Sesat pikir (logical fallacy) yang dikonstruksi sedemikian rupa memiliki daya rusak tinggi terhadap kebenaran dan substansi sesungguhnya," tegasnya.
Menurut Amrullah, pernyataan Gus Yaqut sama sekali tidak bermuatan dan bermaksud menyamakan gonggongan anjing dengan suara azan.
"Itu fitnah," serunya.
Baca Juga: Lengkap Tata Cara Pakai Toa Masjid saat Bulan Ramadhan 2022
Dia melanjutkan, muatan utama dari pesan yang disampaikan Menag Yaqut adalah desibel suara. Suara gonggongan anjing adalah desibel suara itu sendiri, sebagaimana dentuman suara knalpot motor atau petasan. Bukan pada makna status najisnya.
Dia juga menyatakan, pesan dasar dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara, justru adalah upaya memperkuat pesan yang sama yang disampaikan dalam Instruksi Dirjen Binmas Islam Nomor KEP/d/101/1978 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Langgar dan Musala, dan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Nomor B.3940/DJ.III/HK.00.07/2018 Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Untuk itu, Amrullah berharap pada seluruh insan PAI untuk tidak mudah termakan oleh berita dan framing negatif yang dikembangkan. Sebaliknya, semua pihak perlu mengedepankan kedewasaan dalam beragama dengan mewaspadai upaya dan tindakan yang memecah belah.
"Juga mengedepankan sikap tabayun jika menemukan indikasi atau berita negatif," pungkas Amrullah.
Berita Terkait
-
Hadiri Peringatan Isra Mi'raj Tingkat Kenegaraan, Menag: Mari Semua Konsen Mencari Titik Temu Daripada Mencari Perbedaan
-
Buya Yahya: Kalau Azan Nggak Boleh Ditawar, Harus Tinggi Suaranya
-
Menag Yaqut Resmi Dilaporkan, Tokoh Riau Singgung Kasus Ahok; Jika Tak Ditanggapi Jadi Bencana Kedua Perpecahan Bangsa
-
Ustaz Felix Siauw Ngaku Tak Suka Adzan Sebelum Jadi Muslim: Tapi Saya Memaklumi Sebab...
-
Lengkap Tata Cara Pakai Toa Masjid saat Bulan Ramadhan 2022
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik
-
HUT ke-80 TNI 2025 Kapan? Monas Jadi Etalase Kekuatan Pertahanan Bangsa
-
Terima Keluhan Petani, Pimpinan DPR Janji Dorong Pemerintah Bentuk Badan Reforma Agraria
-
Diancam Bakal Dipolisikan Terduga Pelaku Pelecehan di Bekasi, Richard Lee: Perlukah Saya Minta Maaf?