Suara.com - Pemerintah berencana menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai kota spons atau yang memaksimalkan penyerapan tanah untuk mencegah banjir. Salah satu program yang bakal dipakai adalah sumur resapan yang selama ini sudah dipakai di Jakarta.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi D DPRD DKI dari fraksi PDIP, Ida Mahmudah, mengaku mendukung penerapan sumur resapan di IKN. Namun, ia meminta pelaksanaannya tidak seperti di Jakarta.
Menurut Ida, pembuatan sumur resapan di Jakarta yang digencarkan oleh Gubernur Anies Baswedan selama ini tidak efektif. Pembuatannya kerap kali salah sasaran dan tidak maksimal hingga akhirnya malah gagal mencegah banjir.
"Kalau prinsip program itu baik, kita dukung. Nah, kalau lihat saya lihat kemarin, perencanaan yang dilakukan di DKI ini kurang matang. Selagi (sumur resapan) itu bermanfaat, kami sih setuju, tapi memang kemarin pekerjaannya yang tidak baik," ujar Ida di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Ida menyebut selama ini kerap menerima keluhan dari masyarakat terkait sumur resapan. Bahkan, anggota dewan disebutnya mendapatkan laporan sumur resapan malah membuat genangan.
"Ada keluhannya adalah pembangunnya yang tidak sesuai. Misalkan tadinya jalan rata, setelah dibikin sumur resapan, penutupannya tidak rata dan akhirnya mmbuat orang jatuh," jelas Ida.
Sumur resapan yang seharusnya menyerap air ketika hujan justru disebutnya tidak malah tak memberikan pengaruh banyak.
"Lalu saat hujan, sumur resapan itu ternyata tidak bisa maksimal masuk ke dalam penyerapannya, tapi justru air itu lewat ke sebelah-sebelahnya untuk dia jalan, ke selanjutnya tidak masuk ke situ (menyerap). Nah, ini kan yang perlu dievaluasi," jelasnya.
DPRD sendiri saat ini sudah tak lagi memberikan anggaran untuk sumur resapan di tahun 2022. Pemprov diminta mengevaluasi pelaksanaan drainase vertikal ini untuk ke depannya.
"Kita sama-sama tahu kondisi masyarakat melihat sumur resapan seperti apa. Kenapa kemarin dihentikan di 2022, kami tidak setujui anggarannya? Itu memang evaluasi saja dulu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Selain Kepadatan Penduduk, Pengamat Sebut Pemusatan Jadi Alasan Perlunya Pemindahan IKN
-
Ketua ICMI DIY Nilai Pemindahan IKN Harus Dilakukan: Tapi Tidak Sekarang
-
Sebut-Sebut PDIP dan PSI, Ruhut Sitompul Setuju Formula E Dilibatkan: Bukan Hanya Malu tapi Malu-Maluin
-
Pengamat Ungkap Nasib Megawati Jika Pemilu 2024 Ditunda
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?