Suara.com - Muncul isu mengenai reshuffle Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali beredar.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyebut ada sejumlah menteri yang layak direshuffle.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Trubus menyebutkan nama-nama menteri yang dinilai sudah layak diganti.
"Ada beberapa, kan, yang sudah nggak layak," kata Trubus, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (2/3/2022).
Menurut Trubus, salah satu menteri yang layak direshuffle adalah Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
"Menteri yang berurusan dengan buruh, menteri ketenagakerjaan," ungkapnya.
Menurutnya, Ida Fauziyah layak direshuffle karena belum menunjukkan kinerja yang baik.
Trubus mengatakan, kinerja Ida Fauziyah selama menjadi Menaker dianggap kurang.
"Nggak pernah ketahuan kinerjanya (Ida Fauziyah, red) kinerjanya itu kurang," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menyampaikan bahwa sebanyak 52 persen publik menilai perlu adanya perombakan kabinet.
“Yang menyatakan masih perlu adanya reshuffle itu 11 persen tapi yang nyatakan perlu 41 persen, berarti total ada 52 persen menyatakan reshuffle diperlukan,” kata Dedi dikutip suara.com jaringan nasional sumselupdate.com, Minggu (27/2/2022).
Dedi mengatakan, saat responden ditanya lebih detail tentang siapa menteri yang paling layak diganti, mayoritas responden menjawab Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Apabila diprosentasikan, persepsi publik sebanyak 62 persen ingin ia diganti. Survei itu dilakukan sebelum ramai-ramai soal pernyataan Menag Yaqut soal analogi pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing.
Tag
Berita Terkait
-
Diwanti-Wanti Jokowi soal Penceramah, KSAD Dudung: Jangan sampai Salah-salah Kita Undang Orang Terpapar Radikalisme
-
Tindaklanjuti Arahan Presiden Jokowi, Jenderal Dudung Ingatkan Prajurit Jangan Salah Mengundang Penceramah
-
Jokowi Jangan Pura-pura Diam Tapi Mau soal Tunda Pemilu, Bisa Bahaya jika Terjebak Bisikan Elite Parpol
-
Tindaklanjuti Kritikan Jokowi soal Prajurit TNI Tolak IKN di Grup WA, KSAD Dudung: Jangan Ada yang Ngomong Aneh-aneh!
-
Jenderal Dudung Tindaklanjuti Arahan Presiden Jokowi Terkait Penceramah Radikal
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta