Suara.com - Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama dua tahun sejak kasus pertama diumumkan oleh pemerintah pada 2 Maret 2020 lalu, 5,5 juta orang sudah terinfeksi, 148 ribu lebih jiwa meninggal dunia.
CISDI, Lapor COVID-19, dan Transparency International Indonesia menilai kondisi saat ini cenderung menuju skenario survival of the fittest atau seleksi alam.
"Atau ketika orang-orang yang memiliki akses dan sumber daya mampu hidup berdampingan dengan Covid-19, namun meninggalkan mereka yang tidak memiliki sumber daya memadai," tulis mereka dalam keterangannya, Senin (2/3/2022).
Mereka mencatat sedikitnya ada sembilan catatan penting yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk menangani wabah ini.
Pertama, pelayanan kesehatan esensial selama pandemi menjadi terganggu dan gagal dipenuhi, sehingga selain Covid-19 masih banyak penyakit lain yang membutuhkan perawatan.
"Kedua, sepanjang 2020-2021 masih ditemui persoalan ketiadaan data sebagai dasar pengambilan kebijakan berbasis bukti. Terdapat diskrepansi antara data pemerintah pusat dan daerah dan tidak seluruh penyajian data dilakukan real time," lanjutnya.
Perbedaan data ini mengakibatkan pengambilan keputusan untuk kebijakan pandemi sering kali menjadi tidak sinkron.
Ketiga, pemerintah dianggap kurang berkomitmen memprioritaskan kelompok rentan dalam program vaksinasi nasional.
"Laporan masukan kebijakan CISDI-PUSKAPA (2021) mencatat beberapa permasalahan, mulai dari tidak adanya definisi operasional kelompok rentan yang berdampak pada tidak adanya alokasi khusus vaksin populasi rentan, minimnya program penjangkauan kelompok rentan, hingga ketidakjelasan target sasaran untuk kelompok rentan," ungkapnya.
Baca Juga: Studi Terbaru: Vaksin Pfizer Kurang Ampuh Mengindari Anak-anak dari Infeksi Omicron
Keempat, belum responsif dan adaptifnya pelayanan kesehatan menghadapi lonjakan kasus.
Pada 2022, LaporCovid-19 menerima lonjakan laporan warga selama merebaknya kasus Omicron.
Hingga 23 Februari 2022, LaporCovid-19 setidaknya menerima 538 laporan, angka ini meningkat dibandingkan dengan laporan yang masuk pada Januari-Februari 2021 sejumlah 415 laporan terkait protokol kesehatan, vaksin, hingga keluhan kesehatan, dan non-kesehatan lainnya.
"Kelima, tingginya laporan ketidaksiapan penanganan wabah di sekolah. LaporCovid-19 menerima 156 laporan terkait sekolah yang tidak lagi aman karena banyak murid dan guru terinfeksi positif," lanjutnya.
Keenam, masih ditemukan berbagai persoalan tata kelola penanganan wabah, banyak warga mengeluhkan lambannya pemerintah pusat memberikan penanganan pada pasien COVID-19.
Ketujuh, masih kerap ditemukannya berbagai keluhan terkait akses vaksin dan 3T.
Berita Terkait
-
Dua Tahun Pandemi Covid-19, Epidemiolog Sebut PR Indonesia Masih Banyak
-
Dua Tahun Pandemi COVID-19, Pakar Sebut Indonesia Belum Mencapai Fase Endemi
-
Tanggapi Dua Tahun Pandemi COVID-19, Ini Pesan dari IDI untuk Pemerintah
-
Tertinggi Kedua di Jawa Barat, BOR RS Rujukan COVID-19 Cimahi Tembus 72,89 Persen
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas