Suara.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan efek jangka panjang akibat terinfeksi varian Omicron akan lebih kecil ketimbang terinfeksi varian Delta.
Dewi mengatakan kebanyakan pasien yang mengalami long Covid terinfeksi varian Delta karena Delta lebih banyak menyerang paru-paru.
"Kemungkinan untuk Omicron ini Long Covid-nya lebih rendah dibandingkan dengan Delta, karena karakteristik varian Delta dia memiliki kemampuan invasi ke paru-paru lebih tinggi bahkan ke organ yang lain," kata Dewi, Minggu (6/3/2022).
Dia menyebut kebanyakan penyintas Covid-19 yang terinfeksi varian Delta akan kembali lagi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan long Covid.
"Ada beberapa publikasi internasional, seseorang yang terinfeksi Delta kemungkinan empat bulan akan balik lagi ke rumah sakit, bukan karena Covid-19 nya tapi ada kondisi badan yang tidak sehat," kata Dewi.
Namun, pernyataan ini masih terbatas karena lonjakan pandemi akibat Omicron masih terjadi dan penelitian tentang Long Covid karena Omicron masih terus berjalan.
"Kalau untuk Omicron kita masih terbatas, karena Whole Genome Sequencingnya terbatas, cuma kalau dari publikasi internasional asumsi saat ini atau beberapa penelitian baru bisa merangkum kemungkinannya lebih kecil," katanya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan mencatat sudah ada 15.148 kasus mutasi virus Covid-19 di tanah air yang termasuk dalam varian yang menjadi konsen atau variant of concern dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Angka itu didapat dari pemeriksaan terhadap 19.554 spesimen dengan metode whole genome sequencing yang dilakukan Balitbangkes per 27 Februari 2022.
Baca Juga: Angka Keterisian Tempat Tidur Ruang Isolasi Covid-19 Nasional Turun Hingga 25,04 Persen
Varian B.1617.2 Delta masih menjadi varian yang paling banyak ditemukan sebanyak 8.463 kasus di 25 provinsi.
Namun, sebaran varian yang terbaru yakni B.1.1.529 Omicron mulai semakin banyak yakni sebanyak 6.580 kasus, mendekati kasus Delta.
Sebaran varian Omicron tercatat paling banyak di DKI Jakarta yakni sebanyak 4.829 kasus.
Kemudian disusul Jawa Barat dengan 710 kasus, Banten 469, Jawa Tengah 151, Jawa Timur 113, Papua 84, Bali 39, DI Yogyakarta 35, Sumatera Utara 26, Kep. Babel 16, Riau, 15, Kalimantan Timur 13, Kalimantan Tengah 12, Kalimantan Selatan 11, Sulawesi Utara 11, Lampung 11, Kepri 9, Sulawesi Selatan 8, Sumatera Selatan 5, Bengkulu 4, NTB 4, NTT 2, Kalimantan Barat 2, dan Sulawesi Barat 1.
Sementara varian B.117 Alfa terdeteksi 83 kasus dan B.1351 Beta sebanyak 22 kasus.
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO